Atasi Macet, Karang Taruna RW 6 Tlogomas Buat Pasar Takjil
Lpm-papyrus.com - Macet di sore hari menjadi salah satu hal yang lazim ketika bulan ramadhan, seperti yang terjadi di daerah Dinoyo (Unisma), karena banyaknya pedagang (takjil) kaki lima, Kamis (01/06).
Jika di tempat lain harus menggunakan jasa juru parkir untuk menertibkan jalan raya, berbeda dengan yang dilakukan Karang Taruna RW 6 Kelurahan Tlogomas, Malang. Sekumpulan pemuda tersebut (karang taruna, red) membuat stand-stand pasar takjil di lokasi RW 6 setempat.
Ketua Karang Taruna RW 6 Tlogomas mengungkapkan, stand-stand pasar takjil yang mereka dirikan diisi oleh warga sekitar RW 6 sendiri.
Selain menyediakan takjil, Karang Taruna tersebut bertujuan agar jalan sekitar Dinoyo tidak macet.
"Dengan adanya pasar takjil ini kami berharap di tahun-tahun selanjutnya lebih ramai lagi dan bisa mengurangi kemacetan yang terjadi di depan Unisma, karena banyaknya pedagang di sekitar Unisma", imbuhnya.
Selain warga, terdapat satu stand yang menyajikan makanan khas dari Kalimantan Barat meskipun masih minim peminatnya.
"Meskipun masih kurang peminatnya karena kami menyajikan makan khas Kalimantan, kami masih ingin ikut di tahun-tahun selanjutnya untuk mengisi waktu kosong", ujar Miftah, penjual takjil asal Kalimantan Barat ini.
Di samping itu, pasar takjil ini menyuguhkan menu yang ramah di kantong. "Dengan adanya pasar takjil ini cukup membantu, khususnya bagi kita anak kos, harganya lebih murah dan mudah, tinggal memilih di satu tempat saja," kata salah satu pengunjung, Rahman.
Pengunjung pun terus berdatangan meskipun adzan maghrib berkumandang. (ha'ar/ing)
Jika di tempat lain harus menggunakan jasa juru parkir untuk menertibkan jalan raya, berbeda dengan yang dilakukan Karang Taruna RW 6 Kelurahan Tlogomas, Malang. Sekumpulan pemuda tersebut (karang taruna, red) membuat stand-stand pasar takjil di lokasi RW 6 setempat.
Ketua Karang Taruna RW 6 Tlogomas mengungkapkan, stand-stand pasar takjil yang mereka dirikan diisi oleh warga sekitar RW 6 sendiri.
Selain menyediakan takjil, Karang Taruna tersebut bertujuan agar jalan sekitar Dinoyo tidak macet.
"Dengan adanya pasar takjil ini kami berharap di tahun-tahun selanjutnya lebih ramai lagi dan bisa mengurangi kemacetan yang terjadi di depan Unisma, karena banyaknya pedagang di sekitar Unisma", imbuhnya.
Selain warga, terdapat satu stand yang menyajikan makanan khas dari Kalimantan Barat meskipun masih minim peminatnya.
"Meskipun masih kurang peminatnya karena kami menyajikan makan khas Kalimantan, kami masih ingin ikut di tahun-tahun selanjutnya untuk mengisi waktu kosong", ujar Miftah, penjual takjil asal Kalimantan Barat ini.
Di samping itu, pasar takjil ini menyuguhkan menu yang ramah di kantong. "Dengan adanya pasar takjil ini cukup membantu, khususnya bagi kita anak kos, harganya lebih murah dan mudah, tinggal memilih di satu tempat saja," kata salah satu pengunjung, Rahman.
Pengunjung pun terus berdatangan meskipun adzan maghrib berkumandang. (ha'ar/ing)
Tidak ada komentar