Diskusi Lintas Omek dan Orda se-Unitri Dalam Mengenang Kembali Jasa Para Pahlawan
Lpm-papyrus.com - Dalam memperingati 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) komisariat Fisip Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang adakan diskusi lintas Organisasi Daerah (ORDA) dan Organisasi Ekstra Kampus (OMEK) se-UNITRI di Gedung Kemahasiswaan lantai tiga. Jumat (10/2017).
Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus yang hadir dalam diskusi tersebut diantaranya, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Liga Mahasiswa Nasional Demokrat (LMND) dan beberapa organisasi daerah yakni Maluku, Sumba Barat Daya (SBD), Manggara, dan Kefa.
Diskusi yang berlangsung selama dua jam ini tidak hanya membahas sejarah dan pergerakan para pahlawan dimasa penjajahan hingga mencapai puncak Indonesia merdeka pada 1945, tetapi juga mengenai generasi saat ini sebagai generasi penerus dari perjuangan para pendahulu bangsa.
"Perjuangan pada masa penjajahan tidak mengenal dari mana asal mu, oleh karena itu saya berharap dimasa ini persatuan dan kesatuan tetap kita jaga, karena ini merupakan kekuatan untuk memperjuangkan Indonesia menuju apa dicita-citakan oleh para pendahulu", jelas ketua Komisariat GMNI Komisariat Fisip ketika diwawancarai.
Selain berdiskusi seputar hari pahlawan, tim panitia penyelenggara juga melakukan observasi berupa Wawancara terhadap beberapa orang mahasiswa Unitri, dan hasil observasi menunjukan bahwa banyak yang lupa akan sejarah, bahkan ada yang sama sekali tidak tahu tentang Presiden Pertama RI.
"Sebelum kesini tadi saya sempat keliling Unitri dan melakukan wawancara dengan beberapa orang mahasiswa, hasilnya miris sekali, banyak diantara mereka yang tidak tahu tentang hari pahlawan, sebut saja nama pahlawan pun tidak tahu, bahkan presiden dan wakil presiden RI yang pertama saja tidak tahu", ungkap (EK) saat diskusi berlangsung.
Menanggapi hal tersebut, Irwan Lukman perwakilan HMI Komisariat Fisip Unitri juga angkat bicara terkait minat baca generasi saat ini, Irwan menilai bahwa hal ini merupakan dampak dari menurunnya minat baca mahasiswa.
"Minat baca Mahasiswa Unitri nol persen, ini benar apa adanya sesuai hasil survei yang dilakukan oleh saya sendiri untuk menulis buku saya yang berjudul Melawan Lupa Aktivis Jalanan", jelas Irwan.
Hal yang sama juga diungkapkan perwakilan LMND, Rikardus Asa.
"Generasi saat ini lebih cenderung berpikir Hedonisme, dari pada menkaji isu seputar permasalahan bangsa saat ini", ujarnya. (Barros)
Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus yang hadir dalam diskusi tersebut diantaranya, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Liga Mahasiswa Nasional Demokrat (LMND) dan beberapa organisasi daerah yakni Maluku, Sumba Barat Daya (SBD), Manggara, dan Kefa.
Diskusi yang berlangsung selama dua jam ini tidak hanya membahas sejarah dan pergerakan para pahlawan dimasa penjajahan hingga mencapai puncak Indonesia merdeka pada 1945, tetapi juga mengenai generasi saat ini sebagai generasi penerus dari perjuangan para pendahulu bangsa.
"Perjuangan pada masa penjajahan tidak mengenal dari mana asal mu, oleh karena itu saya berharap dimasa ini persatuan dan kesatuan tetap kita jaga, karena ini merupakan kekuatan untuk memperjuangkan Indonesia menuju apa dicita-citakan oleh para pendahulu", jelas ketua Komisariat GMNI Komisariat Fisip ketika diwawancarai.
Selain berdiskusi seputar hari pahlawan, tim panitia penyelenggara juga melakukan observasi berupa Wawancara terhadap beberapa orang mahasiswa Unitri, dan hasil observasi menunjukan bahwa banyak yang lupa akan sejarah, bahkan ada yang sama sekali tidak tahu tentang Presiden Pertama RI.
"Sebelum kesini tadi saya sempat keliling Unitri dan melakukan wawancara dengan beberapa orang mahasiswa, hasilnya miris sekali, banyak diantara mereka yang tidak tahu tentang hari pahlawan, sebut saja nama pahlawan pun tidak tahu, bahkan presiden dan wakil presiden RI yang pertama saja tidak tahu", ungkap (EK) saat diskusi berlangsung.
Menanggapi hal tersebut, Irwan Lukman perwakilan HMI Komisariat Fisip Unitri juga angkat bicara terkait minat baca generasi saat ini, Irwan menilai bahwa hal ini merupakan dampak dari menurunnya minat baca mahasiswa.
"Minat baca Mahasiswa Unitri nol persen, ini benar apa adanya sesuai hasil survei yang dilakukan oleh saya sendiri untuk menulis buku saya yang berjudul Melawan Lupa Aktivis Jalanan", jelas Irwan.
Hal yang sama juga diungkapkan perwakilan LMND, Rikardus Asa.
"Generasi saat ini lebih cenderung berpikir Hedonisme, dari pada menkaji isu seputar permasalahan bangsa saat ini", ujarnya. (Barros)
Tidak ada komentar