Tanggapi Isu Industri, FKNSDA Gandeng LPM Gelar Nobar
Foto bersama LPM Dan Organisasi Ekstra (Asra) |
Lpm-Papyrus.com - Keberadaan industri yang memberikan banyak dampak kepada masyarakat rupanya kembali menjadi pusat perhatian aktivis lingkungan. Hal tersebut dibahas dalam Diskusi film dokumenter Asimetris yang di gelar Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) melalui Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Papyrus di Lab Bahasa Unitri Malang.( Rabu,13/3)
Perlu diketahui, industri yang dimaksudkan dalam film Asimetris adalah industri kelapa sawit yang hampir menguasai seluruh pulau Kalimatan.
Menurut pantauan Papyrus, Keberadaan industri dalam film Asimetris tersebut digambarkan mampu memberikan efek besar kepada masyarakat, entah itu petani, pekerja- pekerja, pemerintah hingga media masa.
Koordinator FNKSDA Malang, Asrofi dalam paparan diskusi film menjelaskan bahwa keberadaan industri mampu menjauhkan generasi muda dari kecintaannya kepada kehidupan alam ataupun warisan budaya turun temurun. Pada akhirnya berpengaruh terhadap ketidakpedulian generasi terhadap alam dan merusak alam.
"Saat ini kita menjadi tidak paham bagaimana menjadi petani yang baik dan mengelolah lahan sendiri, kita hanya menikmati yang ada. Yang ada ini milik siapa, ketika ditanya, milik industri atau kapital," ujarnya
Pemilik modal, lanjut Asrofi semakin menguasai atau merampas lahan, sementara masyarakat hanya mendapat sedikit keuntungan. Oleh karena itu, perlu gerakan nyata dan berjejaring agar mampu mengatasi persoalan secara bersama.
"Kita terus berusaha untuk menggerakan anak muda agar cinta lingkungan budaya, agar mampu mengenal daerahnya sendiri, memahami tanah tempat tinggalnya dan menghargai warisan leluhur," tuturnya
Asrofi juga berharap, semua organisasi entah itu Omek, orda ataupun pers mampu berjejaring dan berjuang bersama dengan kepentingan seluruh masyarakat Indonesia.
"Harapan terbesar saat ini adalah generasi muda kita harus mengodok pergerakan aksi nyata dengan meninggalkan kepentingan organisasi masing- masing untuk masalah lingkungan dan industri ini, karena jika bukan kita siapa lagi, dan jika bukan sekarang kapan lagi," Pungkasnya (asra/linda)
Tidak ada komentar