Mahasiswa Unitri Sebut Pelayanan KMH Unit Beasiswa Kurang Efeketif
Mahasiswa berdesak-desakan didepan kemahasiswaan Unitri, Sabtu, (25/05)-Linda |
Lpm-papyrus.com- Persoalan surat keterangan tidak mampu (SKTM), untuk perpanjangan beasiswa Unitri kali ini, menuai banyak kritikan dari mahasiswa. Pasalnya, menurut mahasiswa klarifikasi dan penggantian SKTM tersebut terlalu menyulitkan mahasiswa dengan tegang waktu yang lumayan singkat, Sabtu, (22/05).
Dilansir dari situs resmi Unitri, klarifikasi tersebut akan dilakukan mulai tanggal 22 mei hingga 30 mei 2019 dikantor kemahasiswaan unit beasiswa.
Diakui, mahasiswi Unitri, Iklimiati, proses klarifikasi tersebut sangat tidak efektif mengingat mahasiswa Unitri yang memperoleh beasiswa, sangat banyak sehingga proses klarifikasi akan tidak efektif.
"Jadi nantinya akibatnya ya seperti yang kita lihat sekarang mahasiswa berdesak-desakan untuk mengurus beasiswa ini, karena tegang waktunya yang diberikan juga sangat tidak mumpuni, "ujarnya
Selain itu, menurutnya juga jam buka dari unit beasiswa kemahasiswaan kadang-kadang tidak tepat waktu.
"Ya, katanya bukanya jam 08.00 atau 09.00, eh kadang-kadang molor sampe jam 10.00 an gitu. Akhirnya kita waktu buat ngantri semakin pendek. Mahasiswa juga kan banyak yang kuliah, jadi sangat sulit gitu," ujarnya
Selain itu, hal senada juga disampaikan mahasiswa Agribisnis, Gerson, banyak teman-temannya yang harus ijin kuliah atau bahkan tidak kuliah demi mengantri untuk memperoleh kesempatan.
"Ada beberapa teman saya, sampai tidak kuliah kak, demi antri kayak gini, tapi pada akhirnya tunda lagi," tuturnya
Gerson mengharapkan ada kebijakan yang lebih baik dari pihak kampus, sehingga tidak terjadi hal tersebut.
Sementara itu, ketua umum Himatip, Erdus Anggal juga mengatakan bahwa apa yang lakukan kemahasiswaan unit beasiswa sebenarnya sudah bagus, karena mereka lebih jeli dan teliti terkait SKTM yang diajukan, namun tegang waktu yang disediakan, tidaklah tepat.
"Sudah bagus kebijakannya, namun kan kita lihat sekarang kalo seandainya SKTM nya harus diubah, bagaimana dengan mahasiswa yang orangtuanya jauh gitu, dia kan harus mengurus ulang dan mengirim, dan itu pasti membutuhakan waktu cukup lama," ujarnya
Hal tersebut menurutnya akan membuat mahasiswa akan semakin menyerah dan tidak mau mengurusi lagi.
"Untuk mencegah hal-hal buruk tersebut, saya ingin pihak yang bersangkutan juga turut mempertimbangkan tegang waktunya, atau mungkin bisa diperpanjang lagi waktu," ujarnya.(unto)
Tidak ada komentar