Rapat Koordinasi Akhir Semester Bersama Rektor 1 Unitri, Hadirkan Organisasi Mahasiswa
Suasana saat rapat koordinasi akhir semester |
Lpm.papyrus.com- Rapat koordinasi akhir semester genap tahun 2018/2019 yang terlaksana di Ruang Sidang Gedung Rektorat pada Sabtu, (22/06) mengundang Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) untuk menyalurkan segala aspirasinya.
Rapat koordinasi yang diselenggarakan atas kesepakatan Rektor, Wakil Rektor 3 dan Kepala Biro Kemahasiswaan menjadi jembatan untuk para pimpinan ORMAWA menyampaikan unek-unek yang ada di dalam suatu organisasinya. Rektor 1, Dr. Ir. Eko Handayanto., M. Sc turut memberikan titik terang bagi mahasiswa yang akan menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tetapi kekurangan Satuan Kredit Kegiatan (SKK).
"Untuk saat ini, Satuan Kredit Kegiatan (SKK) dialihkan menggunakan sertifikat, tidak menggunakan kartu monitoring kegiatan mahasiswa." Jelas Rektor 1 pada seluruh ORMAWA.
Adapun penjelasan lain mengenai fasilitas kampus yang tersedia untuk mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang yaitu bus kampus dan sanggar seni budaya yang berukuran 18 x 10 meter, ruang sanggar tersebut sudah di lengkapi dengan kedap suara, jadi Organisasi Daerah (ORDA) dapat berlatih dengan musik yang tidak memberikan kebisingan bagi warga sekitar kampus.
Menurut perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Radio Tri FM, Nur Hidayatin menjelaskan bahwa pertemuan tersebut sangat bagus untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa ke Universitas.
"Sangat bagus ya, soalnya buat menyalurkan aspirasi mahasiswa.
Bagi mahasiswa yang punya kendala apa saja bisa disalurkan ke Universitas. Rapat tersebut juga memuaskan karena langsung dihadiri oleh bapak Rektor, Wakil Rektor dan dari Biro Kemahasiswaan, jadi keluhannya bisa tersampaikan secara langsung," ujarnya.
Ada pula harapan yang di sampaikan oleh Wakil Rektor 3, Dr. Totok Sasongko, MM pada wartawan LPM Papyrus saat ditemui di ruangannya.
"Diharapkan pertemuan ini setiap tahun ada. Setiap menjelang penyusunan anggaran, kita harus mulai membudayakan selalu ada pertemuan dulu, terkait kesulitan atau hambatannya. Saat menyusun program perencanaan tahun depan, semua kesulitan, harapan serta keinginan bisa tertuang dalam perencanaan. Seperti yang disampaikan Pak Rektor tadi, dalam membuat perencanaan bukan berdasarkan keinginan, tetapi kebutuhan," pungkasnya. (nanda)
Tidak ada komentar