Juru Bicara Kampanye Terbuka Menarik Perhatian Pemilu
Suasana saat Jubir berbicara |
Lpm-papyrus.com- Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, yang setiap paslonnya diperkuat oleh dua juru bicara (Jubir) dalam kampanye terbuka pemilu Capres dan Cawapres BEM periode 2019/2020 yang dihadiri oleh kemahasiswaan dan pendukung dari paslon yang diadakan di Graha Utomo Unitri, Selasa(16/07).
Ada sejumlah alasan teknis dan non-teknis yang dikemukakan Jubir dari masing-masing paslon terkait kinerja BEM yang akan datang. Ini jauh lebih menarik perhatian pemilu yang akan di selenggarakan pada tanggal 20 Juli 2019 mendatang.
Sebelumnya sudah pernah dirilis oleh masing-masing paslon, yang mengatakan masing-masing paslon koalisi menyediakan dua Jubir.
Jika merujuk jumlah tersebut dari paslon masing-masing yang tergabung berjumlah sepuluh Jubir. Bahkan, untuk memantapkan tugas tersebut telah digelar pelatihan Jubir dari setiap paslon.
Melihat situasi tersebut, tim sukses pasangan dari paslon menerapkan strategi yang berbeda dari paslon lawan. Setidaknya, hal tersebut merujuk pernyataan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Salman Julianto Mahua yang menyatakan Jubir berjumlah sangat sedikit.
Gendang kompetisi belum resmi ditabuh, namun riuhnya sudah terdengar nyaring. Hal tersebut menimbulkan Jubir yang memantik kontroversi.
"Yang pilih paslon 01 maka ada perubahan kinerja dengan adanya aksi akan membawa BEM Unitri akan lebih baik ke depannya. Pilihan kembali kepada teman-teman mahasiwa Unitri yang akan mengikuti pemilu tanggal 20 Juli 2019 mendatang," ujar Jubir paslon nomor urut satu.
Cuitan itu menuai kontra, baik bagi penantang maupun internal koalisi paslon yang menganggapnya kontraproduktif.
Tak cukup sampai di situ, saling sindir juga terjadi antar-jubir kelima pasangan Capres dan Cawapres BEM tersebut. (ordi)
Tidak ada komentar