Aksi Kamisan Malang, Soroti Terbunuhnya Tiga Aktivis Mahasiswa
Suasana Aktivis Aksi Kamisan Malang ketika berorasi di depan Balai Kota Malang |
Lpm-papyrus.com- Aksi Kamisan Malang soroti kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang menimpa ketiga aktivis mahasiswa yang meninggal dunia pada saat demonstrasi di Kendari dan Jakarta, bertempat di depan Balai Kota Malang, Kamis (3/10/19).
Meninggalnya ketiga aktivis mahasiswa pada saat demonstrasi di Jakarta dan Kendari serta mengalami kondisi yang mencekam adalah hasil dari ketidakjelasan pemerintah merespon aspirasi dari mahasiswa maupun masyarakat.
Koordinator Aksi Kamisan Malang Pramana Jati Pamungkas ketika di temui Papyrus mengatakan, kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang menimpa ketiga aktivis mahasiswa di Jakarta dan kendari merupakan kelelaian negara dalam menegakakkan aturan yang ada.
"Padahal kita ketahui bersama bahwa negara wajib melindungi hak kebebasan berpedapat di muka umum serta menyuarakan aspirasi. Tapi lagi-lagi negara hari ini gagal dalam menangani demonstrasi mahasiswa sampai memakan korban," ujarnya.
Lebih lanjut Pramana yang juga Aktivis Pers mahasiswa menambahkan, pembungkaman aktivis terjadi dimana-mana, aparat terus saja bertindak represif terhadap masa aksi. Bukan hanya di Jakarta dan kendari saja, diberbagai kota lainnya juga banyak terjadi.
"Meninggalnya Bagus Putra Mahendra di Jakarta pada tanggal 25, La Randi pada tanggal 26 dan M. Yusuf Kardawi di Kendari pada tanggal 27 september 2019 saat demonstrasi menandakan kegagalan negara dalam menangani rakyatnya," pungkasnya. (asra)
Tidak ada komentar