Kuota Mahasiswa Konsentrasi PR Penuh, Prodi Ilmu Komunikasi Adakan Seleksi
Suasana berlangsungnya proses seleksi masuk konsentrasi PR, Rabu (19/2/2020). (Epak) |
Papyrus - Jumlah mahasiswa semester 4 yang akan memilih konsentrasi Public Relation (PR) melebihi kuota yang ditentukan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi. Hal tersebut membuat Prodi Ilmu Komunikasi mengadakan ujian seleksi masuk bagi para mahasiswa yang dibagi menjadi dua tahap, Rabu (19/2/2020).
Keputusan ini membuat resah beberapa mahasiwa ilmu komunikasi angkatan 2018 khususnya yang akan mengambil konsentrasi PR, karena beberapa dari mereka masih sementara berlibur.
Satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi Heru Prasetyo Widodo sekaligus koordinator PR mengatakan, mahasiswa yang meminati konsentrasi PR sangat banyak. Data awal menunjukan mahasiswa yang mengisi koesioner berjumlah 76, tetapi setelah diadakan pengumuman berkurang menjadi 68 mahasiswa.
"Kendala sebenarnya kuota dan itu sudah disampaikan sama KPS dan dosen-dosen komunikasi yang lain termasuk saya ketika diperkuliahan. Kuota maksimal adalah sebenarnya kita berdasarkan peraturan kemenristekdikti bahwa rasio mahasiswa dan dosen adalah 1 banding 42 kalau di Ilmu Sosial kurang lebih 43," katanya.
Hal tersebut dibantah oleh salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sering disapa Yano. Menurutnya jika soal perbandingan rasio, itu menjadi urusannya prodi atau kampus bagaimana harus bisa memfasilitasi mahasiswa.
"Yang menjadi persoalannya juga informasi yang diberikan tidak diberitahukan dari awal mengenai tes ini dan penyampaian cenderung mendadak sedangkan yang lain masih liburan. Kalaupun ada kenapa tidak di forum atau diundangkan saja mahasiswa komunikasi 2018 sosialisasi mengenai pemilihan konsentrasi," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu mahasiswa angkatan 2018 Asdrianus Bonavantura yang mengikuti ujian seleksi masuk. Ia mengatakan banyak teman-teman yang mengeluh karena terlalu pemberitahuan tersebut sangat mendadak.
"Jadi untuk pemilihan konsentrasi ini sangat kacau ya, kenapa saya bilang kacau karena itu tidak sesuai dengan rencana sehinga tidak ada persiapannya," katanya. (epak,kristin,ali,hanif)
Tidak ada komentar