Antisipasi Penyebaran COVID-19, Diskusi Rutin OMEK Dihentikan
Gambar: Ilustrasi |
Papyrus - Maraknya informasi terkait virus jenis COVID-19 cukup membuat masyarakat maupun mahasiswa merasa cemas. Kecemasan tersebut bukan tanpa alasan yang jelas. Dikarenakan hingga saat ini korban yang meninggal dunia di Indonesia akibat virus Corona, terus meningkat.
Berbagai upaya preventif dilakukan oleh pemerintah, perusahaan, universitas hingga #dirumahaja bagi masing-masing individu. Panduan yang sudah dibuat oleh ahli sangat dianjurkan bagi keselamatan semua orang.
Organisasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Malang Sanctus Agustinus Komisariat Tribhuwana, mengantisipasi hal yang sama. Pihak PMKRI memiliki kekhawatiran dengan adanya penyebaran virus Corona, saat diwawancarai Papyrus via whatsapp pada Kamis, (19/03).
Ketua PMKRI Komisariat Tribhuwana, Sepriadi Candra mengatakan bahwa, PMKRI harus mengantisipasi apa yang sedang terjadi dengan dunia saat ini. Karena Corona bukan virus yang bisa disepelekan.
Akan tetapi dengan kesadaran penuh dan informasi yang ditetapkan WHO bahwa Corona dinyatakan sebagai pandemi, membuat setiap orang harus menghindari Corona. Caranya adalah dengan meminimalisir kontak dengan orang lain.
"Mencegah Corona bisa dimulai dengan mendengarkan ataupun mengikuti apa yang sudah menjadi larangan dari pemerintahan. Seperti tidak melakukan interaksi sosial atau yang melibatkan masyarakat banyak," jelas mahasiswa Administrasi Negara tersebut.
Candra menambahkan bahwa organisasi PMKRI sendiri, memutuskan tidak melakukan diskusi rutin selama dua pekan yang akan datang.
"Untuk sementara waktu PMKRI komisariat Tribhuwana selama dua pekan tidak melakukan diskusi rutin. Karena penyebaran virus Corona tidak dapat kita lihat secara kasat mata. Apalagi kita juga tidak dapat memastikan apakah orang ataupun teman kita sudah terindikasi virus tersebut atau tidak," ungkapnya.
Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), turut bersuara. Pihak GMNI mengatakan masyarakat maupun mahasiswa jangan terlalu panik dengan adanya Virus Corona (COVID-19). Tetapi juga harus tetap waspada dan tidak lupa menjaga kesehatan.
"Kami dari organisasi GMNI melihat terkait virus Corona ini, ialah bahwa ketakutan kita terlalu dibesar-besarkan. Padahal sebenarnya sudah ada cara-cara pencegahan yang sudah disampaikan oleh pemerintah lewat Menteri Kesehatan dan juga ahli-ahli terkait," Ungkap Ketua Umum GMNI FISIP Unitri, Siprianus Bengong Ole.
Dia berharap agar masyarakat tidak panik sehingga bisa berpikir jernih dalam penanganan dan pencegahan infeksi virus Corona. "GMNI berharap masyarakat jangan terlalu panik, jangan terlalu takut, tetapi selalu tetap waspada dalam menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar," tegasnya. (Anisa/Sherly/Shello/Ela)
Tidak ada komentar