Terbitkan Buku Baru, Fathul Tegaskan Pentingnya Menulis
KPS Ilmu Komunikasi Unitri, Fathul Qorib. (dok Papyrus) |
Papyrus- Kepala Program Studi (KPS) llmu komunikasi, Fhatul Qorib kembali menerbitkan buku barunya dengan judul "Mengumpulkan Ingatan". Saat ditemui Papyrus pada Rabu, (18/3), Fathul mengaku judul itu diambil untuk mengingat kembali massa lalu yang dekat maupun jauh.
"Buku ini berupa tulisan essai, opini dan catatan-catatan non fiksi yang berserakan. Sehinga buku ini adalah dokumentasi pikiran yang selama ini terkuras karena memikirkan bangsa, negara dan dunia hingga akhirat," sebut pria yang suka bercanda tersebut.
Fathul mengaku bahwa sebagai akademisi, menulis adalah sebuah keharusan. Lebih daripada itu baginya tulisan yang dia buat dalam buku pertama-tama untuk kepuasan pribadi bahwa dia sudah berkarya.
"Saya yang kerjanya di bidang akademik pendidikan, apalagi menjadi dosen jurnalistik rasanya ganjal kalau tidak menulis. Meskipun saya tau banyak dosen lain yang ngga nulis dan itu tidak apa-apa bagi saya. maksudnya kita masing-masing punya kesenangan, hobi, dan kelebihan," ungkap pembina LPM Papyrus tersebut.
Fathul mengaku bahwa setiap orang punya potensi masing-masing dan talenta itu harus dikembangkan. Harus berbuah dalam karya. Baik itu kemampuan di bidang film, bidang musik, bidang sastra atau bidang lainnya.
Lebih jauh, baginya buku-buku sastra telah menjadi incaran dalam inspirasi menulis. Sastra seperti novel, cerpen, puisi menjadi kesukaan membacanya.
"Saya ini kan senang baca jadi kemudian saya tuangkan juga di dalam tulisan. Karena saya suka membaca dan menulis, hal sederhana pun akan saya jadikan tulisan. Atau sesuatu yang tidak menarik bagi orang lain tetapi menarik bagi saya, akan saya tulis," ucapnya.
Sementara itu, Fathul Qorib juga berharap kepada mahasiswa sebagai kelompok menengah yang menjadi motor penggerak kepada lingkungan sosial, harus mampu berkarya dan berkontribusi minimal untuk diri sendiri.
"Sekarang kita lihat, mahasiswa masih mencari jati dirinya hingga lulus dan kebanyakan belum menemukan itu. Saya berharap mahasiswa segera segera menemukan jati diri lalu fokus di dalamnya. Sehingga nanti ketika lulus bisa mendefinisikan dirinya sendiri sebagai apa," tutup pria yang sudah menulis beberapa buku fiksi dan non fiksi tersebut.( Epak/Devi)
moga mafaat lan berkah
BalasHapus