Hindari Kecurangan IKBAS Lakukan Verifikasi Data Secara Langsung
Proses pendataan anggota Ikbas |
Papyrus - Untuk menghindari kecurangan dalam pendataan mahasiswa yang menerima bantuan dari Pemprov Kalimantan Barat (Kalbar), Ikatan Keluarga Besar Anak Sanggau (IKBAS) melakukan verifikasi langsung oleh mahasiswa yang bersangkutan.
Wakil ketua umum IKBAS Dwi Prastyanto mengatakan bahwa proses verifikasi tersebut dimaksudkan untuk meminimalisir kecurangan atau penipuan.
"Yang kami verifikasi adalah khusus mahasiswa Sanggau yang ada di Malang dan sampai saat ini yang sudah terverifikasi sebanyak 360 orang mahasiswa yang terdata," ungkapnya saat diwawancarai papyrus via whatsApp pada Sabtu, (02/05).
Dwi juga mengatakan proses pendataan telah dimulai sejak tanggal 28-29 April 2020 kemarin, lalu dilanjutkan dengan proses verifikasi pada tanggal 29 April hingga tanggal 2 Mei 2020.
"Kemungkinan untuk jumlah bertambah itu ada tapi sangat kecil dan dipastikan tidak sampai 10 orang jika ada penambahan," katanya.
Dwi menambahkan prosedur dari pendataan tersebut adalah dengan mengisi data melalu link yang telah dibagikan ke grup-grup WhatsApp angkatan dengan menyertakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).
"Prosedurnya ya harus isi data di form yang dari Pemprov, terus mengisi data dengan baik dan benar sesuai dengan yang diminta (KTP dan KTM). Kemudian untuk keputusan siapa yang akan menerima sepenuhnya dari Pemprov Kalbar," ungkapnya.
Ia mengaku, dalam proses pendataan dan
verifikasi tidaklah terlepas dari beberapa kendala
"Ya ada aja kendalanya tapi kami selalu selesaikan dalam tim yang solid jadi semuanya dapat teratasi. Misalnya KTM nya hilang, minta diganti dengan berkas lain. Terus ada juga yang sampaikan tidak bisa isi link. Ada juga yang ketinggalan info update jadi harus jelaskan ulang. Tapi Alhamdulillah semuanya satu persatu kami selesaikan dengan baik," akunya.
Salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi dan juga anggota IKBAS Tahun 2019 yang masih berada di Malang WilanDayu Widury Taruah, mengatakan bahwa dirinya sempat panik karena KTM mahasiswa Tahun 2019 belum dibagikan.
"Yah pasti paniklah, prosesnya juga cukup rumit sih, karenakan dengan kondisi sekarang yang benar-benar kepepet, dengan mahasiswa angkatan 2019 yang juga benar-benar lagi membutuhkan KTM, untuk memenuhi salah satu persyaratan dari bantuan daerah. Tapi kami sudah mengkoordinasikan kepada HMJ, untuk bantuannya meminta pihak kampus agar KTM kami dapat diproses dalam waktu dekat ini," imbuhnya. (Kristi)
Tidak ada komentar