Audiensi BEM Unitri : Wisuda Dilaksanakan Secara Online
Sedang berlangsungnya Audiensi Wisuda diruangan Sidang |
Papyrus - Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang mengadakan Audiensi Wisuda bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di ruangan Sidang gedung Rektorat, Selasa, (13/10).
Audiensi tersebut dihadiri oleh wakil Rektor I,II,III, beserta perwakilan wisudawan dari masing-masing program studi. Dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada calon wisudawan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan selama ini.
Bahwasanya sesuai dengan kondisi pandemi sekarang ini, wisuda dilaksanakan secara daring. Untuk itu perlu diperjelas kepada calon wisudawan dari sisi keuangan yang dibayarkan, sesuai permintaan yang di ajukan untuk memperjelaskan kembali perincian biaya prosesi wisuda.
Wakil Rektor I, Dr. Ir. Widowati., MP. menegaskan bahwa yang paling penting itu bagaimana Universitas memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan keinginan ataupun keluhan yang masih dirasakan mahasiswa terkait wisuda online tersebut.
"Poin pentingnya adalah bisa menjawab apa yang menjadi tujuan, yaitu yang pertama mahasiswa memahami atau mengerti bahwa mengapa Unitri mengambil alasan wisuda daring, yang kedua mahasiswa telah mengetahui bagaimana uang yang dibayarkan akan digunakan untuk apa, terus yang ketiga kita bisa mengerti ketika ada keinginan yang tidak sama tapi ketika itu disampaikan dan kita bisa saling mendengar penjelasan dan itulah yang menjadi kesempatan baik untuk bagaimana hidup bermasyarakat," terang Widowati.
Widowati berharap 31 Oktober mendatang dapat melaksanakan wisuda secara daring dan bisa diikuti oleh semua lulusan.
"Harapannya yang terpenting ialah kerjasama dari berbagai pihak agar paket-paket toga dan keperluan lainya bisa sampai di alamat masing-masing para wisudawan sehingga wisuda secara daring pun dapat terlaksana dengan baik," ungkapnya.
Sementara itu salah satu calon wisudawan D. Surya mengaku masih belum puas dengan keputusan wisuda online, akan tetapi terpaksa harus terima dengan segala macam keputusan demi keselamatan banyak orang.
"Harapannya yaitu kita dapat rinciannya secara jelas dan resmi, karena kalau yang kemarin kita cuma tahu Rp. 700.000 tanpa mengetahui rinciannya seperti apa dan sekarang udah tau, kalau bisa dibikin rilis rinciannya bagaimana biar teman-teman wisudawan diluar sana juga tahu," harap calon wisudawan tersebut.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Didikardianus Gandur juga menegaskan bahwa mereka hanya memfasilitator dalam kegiatan tersebut, sebagai lembaga yaitu harus bisa menyediakan dan menyalurkan aspirasi dari mahasiswa.
"Karena sebelumnya BEM sudah menjelaskan kepada mahasiswa atau calon wisudawan wisudawati tetapi mereka belum merasa puas sehingga akhirnya kami sebagai lembaga tertinggi mahasiswa jalankan jalur kedua yaitu melalui audiensi yang di hadiri oleh BEM, Warek kampus dan beberapa utusan calon wisudawan," tutup Didikardianus. (Anisa/Ecak/Epak)
Tidak ada komentar