Doktrinkan Anggota Baru Tentang Perjuangan, GmnI FISIP Unitri Laksanakan PPAB
Sesi foto bersama anggota baru setelah laksanakan PPAB |
Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan peserta yang tergabung dari beberapa komisariat dan dihadiri oleh beberapa tamu undangan.
"Peserta
yang mengikuti PPAB itu ada 20 Orang yang digabung dari beberapa komisariat dan
dihadiri oleh undangan 24 orang dan kami dari kepanitiaan sendiri ada 15 orang,” ucap Ferdinandus Wili Daru selaku
ketua pelaksana.
Ferdinandus
menjelaskan tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut bermaksud agar dapat
mendoktrin anggota baru tentang perjuangan.
"Kalau
tema yang diangkat itu adalah “Di Manakah
Tinjaumu” yang artinya tema ini mempertanyakan perjuanganmu letaknya dimana. Untuk
itu kami dari kepanitiaan setuju mengangkat tema ini karena disitu mereka
didoktrin tentang perjuangan,” paparnya.
Ferdinandus
juga mengharapkan agar setelah PPAB, anggota GmnI tidak ada lagi yang keluar
dari komisariat.
“Hapan
saya agar anggota baru tetap senantiasa selalu bergabung bersama kami dan
berjuang bersama-sama di gerakan mahasiswa nasional Indonesia,” harapnya.
Yohanes
Bohka Pega selaku ketua Komsariat Gmni FISIP Unitri Cabang Malang mengatakan
dengan PPAB tersebut dapat membuat kader lebih kritis ideologi.
“Dalam
proses awal pengkaderan ditakaran yang paling bawah PPAB ini merupakan suatu
keharusan memberikan doktrinasi penggemblengan, tentunya kader harus kritis ideologi,”
ucap Yohanes.
Carlos
salah satu anggota mengungkapkan rasa terimakasih kepada DPC Malang yang telah
melaksanakan PPAB.
"Yang
bisa saya ambil maknanya dari GmnI, yang pertama memaknai.apa itu gerakan
marhaenis. Kaum marhaenisme adalah membela kaum-kaum tertindas. bagaimana
mestinya kita sebagai mahasiswa penggerak itu mengimplementasikan atau
mempelajari.terutama saya diorganisasi ini belajar, belajar yang sesungguhnya
itu seperti apa,” tuturnya.
Carlos
juga berpesan kepada anggota yang baru dikukuhkan agar selalu bersama-sama
untuk memperjuangkan kaum-kaum yang tertindas.
"Dengan
adanya GmnI ini yaitu kaum-kaum pemikir, kaum pejuang. Semoga kedepannya
kaum-kaum marhaen itu harus dibelah jangan terlalu diabaikan, karena perjuangan
kita itu masih Panjang,” tutupnya. (Intan/Suji)
Merdeka.
BalasHapusMerdeka.
BalasHapus