Pandemi Jadi Alasan Tidak Berkarya, Ini Tanggapan Kaprodi Ilmu Komunikasi Unitri
Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi, Fathul Qorib saat ditemui diruangan kerjanya |
Berbagai
narasi yang menghasut pikiran mahasiswa akibat pandemi memperburuk situasi dan
kondisi sering bermunculan, sehingga menyebabkan berbagai alasan yang tak
terbendungkan dipikiran mahasiswa.
Bukan
cuma itu, beribu macam alasan pandemi Covid-19 sering menjadi dalil pelengkap
kerap dilontarkan mahasiswa untuk tidak mengerjakan tugas dan berkarya. Hal ini
ditandai dengan minimnya mahasiswa yang konsultasi tentang karya serta
banyaknya tugas yang terlewatkan.
Dalam
hal ini di komentari oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi Fathul Qorib, mahasiswa
khususnya Ilmu Komunikasi ibarat buih dilautan ikut terombang ambing kemana
ombak berlari.
"Semasa
Pandemi memang memperburuk ya, tapi sebenarnya masalah berkarya ini tinggal
bagaimana mahasiswa memiliki tujuan dalam kuliah. Karena mahasiswa yang sudah
hampir lulus saja kelihatan sekali kalau tidak ada skill, kemampuannya minim.
Jadi Corona ini tidak menjadi alasan bagi mahasiswa, wong yang tua saja ibarat
buih dilautan,” ungkapnya.
Selanjutnya
mengingat pada masa pandemi Covid 19 sangat berdampak dalam bidang pendidikan
yaitu mengharuskan peserta didik untuk belajar di rumah atau daring. Tentu hal
tersebut membuat kita semua memikirkan langkah alternatif untuk mahasiswa agar
bisa berkarya.
Dilain
sisi sebagai mahasiswa sebenarnya harus bisa menciptakan suatu ide atau inovasi
baru yang bisa mengarah kepada hal yang positif untuk berkarya sesuai bidang
kemampuannya.
"Masalahnya
tingkat kesadaran mahasiswa tidak ada, tujuan kuliah itu ngapain?. Nah dengan
ini mungkin bisa membuat mahasiswa sadar bahwa sebenarnya pandemi ini tidak
memperburuk, dan jangan dijadikan alasan untuk tidak berkarya,” lanjutnya.
Fathul
menegaskan saat ditemui wartawan Papyrus di ruang Laboratorium (LAB) Komunikasi
lantai empat, mahasiswa harus sadar, resolusi diri serta mematrikkan pada orang
yang bisa membuat dirinya berubah.
Bukan
cuma itu, mahasiswa juga dituntut untuk sering berkonsultasi dengan dosen
tentang karya serta perbanyak main ke Lab yang sudah dilengkapi dengan
fasilitas untuk berkarya.
"Karena
kalau kita hanya bersama dengan orang yang sama-sama gak jelas ya susah akan
berubah. Mahasiswa akan nyaman untuk sama-sama tidak ngapa-ngapain,” ucapnya.
Bagi
yang ada dirumah Fathul berpesan agar temukan komunitas yang satu frem dengan pemikirannya
sehingga bisa merubah kebiasaannya menjadi tindakan nyata dalam realitas karya
sesuai dengan konsentrasinya.
"Untuk
bisa mengetahui semua konsentrasikan susah, maka temukan satu bidang yang
ditekuni semisal Tv Film, maka tekuni itu dan gabung dengan komunitas yang
memang fokus disitu,” tutupnya. (Hanif)
Tidak ada komentar