Peringati Hari Buku Sedunia, Dosen Komunikasi Unitri Ungkap Makna Hari Buku
Dosen Komunikasi Unitri, sekaligus penulis buku Latif Fianto |
Dalam hal ini buku merupakan salah satu sumber pengetahuan, buku memberikan pengaruh
yang besar dalam membentuk konstruksi pikiran.
Buku juga merupakan salah satu sumber
pengetahuan yang berperan besar bagi manusia. Kita dapat mengetahui sejarah di
masa lampau karena sejarahnya ditulis di buku. Banyak juga media lain yang
memiliki peran dalam kehidupan manusia, tetapi buku merupakan alternatif yang
baik.
Latif Fianto, seorang penulis buku
mengungkapkan bahwa buku merupakan salah satu sumber pengetahuan, buku juga
yang memberikan pengaruh besar dalam konstruksi pikiran manusia.
"Bagi saya buku adalah salah satu yang
bisa menjadi sumber pengetahuan," ungkapnya.
Latif juga menambahkan bahwa kita tidak akan
tahu peradaban pada 72 ribu tahun lalu, jika itu tidak dituliskan di buku.
"Bagi saya pribadi, karena saya bukan
lahir di 14 abad yang lalu atau 300 tahun yang lalu, atau 72 ribu tahun yang
lalu, tentu saja warisan-warisan mereka yang hidup di tahun itu tidak bisa kita
baca dan tidak bisa kita ketahui. Karena itu pengetahuan tentang peradaban
mereka itu dapat kita ketahui dari buku," tambahnya.
Sebagai seorang penulis buku, Latif Fianto juga
mengatakan bahwa ada hambatan dalam penulisan buku.
"Tentu saja banyak kendala. Kendala utama
itu adalah ketika misalnya kita ingin
menulis, tetapi kita tidak tahu apa yang ingin kita tulis," ucapnya.
Untuk mengatasi hal itu, Latif mengatakan bahwa
harus banyak membaca, dikarenakan makanan seorang penulis adalah membaca.
"Untuk mengatasinya tentu saja dengan
membaca buku, seberapa banyak kita membaca, karena bagaimana orang mau baca
tulisan kita kalau kita tidak pernah membaca tulisan orang sekecil apapun itu,”
ujarnya.
Latif juga mengatakan, ada dua tipe orang
membaca buku, yakni membaca karena ada tujuannya, misalnya untuk memperoleh
atau menggali data, dan membaca untuk menambah wawasan.
"Orang membaca itu ada dua tipe. Satu, dia
punya motif, dia membaca untuk mendapat atau memperoleh data-data, sehingga dia
kayak menghafal. Kedua, tipe pembaca yang kalau membaca buku dia ingin
menggembangkan gagasannya,” ucapnya.
Selain itu, Latif menambahkan bahwa kunci
menjadi seorang penulis adalah menulis, tidak hanya sekadar ngumpul bareng
penulis.
"Untuk menjadi seorang penulis ya harus
menulis. Satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah menulis. Misalnya dia
ingin menjadi penulis, dia hanya ngumpul-ngumpul bareng penulis, kalau hanya
kumpul ya tidak bisa, harus nulis, apapun itu," tegasnya.
Latif menyampaikan harapannya untuk penulis
yang baru memulai karyanya agar berani memulai, jangan minder atau merasa tidak
bisa, jadi segala sesuatu harus dimulai dengan keberanian.
"Sebagai seorang pemula harus berani, harapan itu ada ketika kita menulis, maksudnya adalah ketika kita tidak menuliskan draf tetapi ingin menjadi seorang penulis ya tidak bisa. Selama kita tidak menulis apa-apa ya kita tidak bisa berharap apa-apa, oleh sebab itu harus dimulai saja, tulisan apapun itu, esay, novel atau fiksi yang lain," harapnya. (Tesin/Shela)
Tidak ada komentar