Di Tengah Pandemi, SMPN 07 Tayan Hilir Terapkan Metode Luring
Hilir Leonius Naser Saat di wawancarai Wartawan Papyrus |
Papyrus - Satu tahun terakhir, dunia khususnya Indonesia dilanda pandemi. SMPN 07 Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat menerapkan metode belajar Luring, Sabtu (29/05/2021).
Semua sekolah di Indonesia ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Terjadinya penutupan sekolah di Indonesia memaksa pihak sekolah melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah masing-masing dengan pertimbangan yang matang.SMPN 07 Tayan Hilir menjadi salah satu sekolah yang diharuskan untuk ditutup sementara waktu hingga pendemi ini berlalu dan melaksanakan kegiatan pembelajaran secara online (Luring).
Salah seorang guru SMPN 07 Tayan Hilir Leonius Naser menyampaikan kenapa SMPN 07 Tayan Hilir menggunakan metode Luring.
“pada semester awal, kami sempat menerapkan metode daring. Tetapi seiring berjalannya waktu kurang maksimal karena kendala tidak semua peserta didik memiliki sarana untuk menunjang proses pembelajran sistem daring, handphone android, kemudian semester kedua sejak belajar online,kami (guru-guru SMPN 07 Tayan Hilir) ambil suatu kesimpulan untuk mengubah sistem pembelajaran dimasa pandemi ini dengan sistem luring," ucapnya.
Leonius Naser menjelaskan sistem pembelajaran luring yang diterapkan oleh SMPN 07 Tayan Hilir.
“Pemberian tugas yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali, seperti tatap muka tetapi dengan waktu yang terbatas, 10 menit masuk dikelas menjelaskan sedikit gambaran materi, kemudian diberi tugas dan dua minggu kedepan baru dikumpulkan kembali," tegas Leonius Naser.
Leonius Naser berharap agar pandemi ini segera berlalu, karena segala aspek kehidupan terasa sulit untuk dijalankan.
“kami punya harapan kedepan, masa pandemi ini yang menyebabkan segala aspek kehidupan terasa sulit, cepat berlalu agar suasana, situasi kembali normal kembali," tutup Leonius Naser. (Adri)
Tidak ada komentar