Penuhi Kebutuhan Rohani Umat Kristiani, Gua Maria SMM Tetap di Buka
Gua Maria Joyogren |
Papyrus - Taman Ziarah Rohani Asrama Seminari Montfort menjadi tempat yang banyak dikunjungi oleh umat Katolik Keuskupan Malang di Jl. Joyo Agung No. 100, Merjosari, kec. Lowokwaru, kota Malang, Jawa Timur, Kamis (20/05/2020).
Salah satu Frater Asrama SMM Haris mengungkapkan tempat ziarah asrama SMM merupakan tempat bagi umat Katolik khususya keuskupan Malang untuk berdevosi kepada Bunda Maria di bulan Maria ini."Tempat ziarah asrama Seminari Montfort didirikan untuk mengakomodir kebutuhan Rohani terutama praktik devosional kepada Bunda Maria untuk seluruh umat keuskupan Malang dan sekitarnya," ungkap frater Haris, salah satu frater di SMM.
Pandemi ini tidak membuat tempat ziarah Gua Maria SMM tidak boleh dikunjungi, akan tetapi tetap dibuka yaitu dari jam 08.00-19.30, asal pengunjung tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Selama masa pandemi ini, pihak asrama seminari masih memberi kesempatan kepada umat maupun mahasiswa untuk berkunjung atau berziarah ke tempat ini", jelas frater Haris.
Pihak Seminari juga menghimbau dan memberikan panduan terkait aturan untuk tetap mematuhi prokes (protokol kesehatan) dan berharap pengunjung tetap mematuhinya.
"Tentu saja pihak seminari memberikan panduan prokes yang memungkinkan mereka bisa mematuhinya, dan jam kunjungannya tetap berjalan seperti biasa. Untuk itu diharapkan para pengunjung tetap mematuhi protokol kesehata, sehingga tempat ini tetap menjadi tempat yang nyaman, teduh, dan menarik" jelas Frater Haris.
Selain untuk berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria, pengunjung yang datang pun bisa sekalian berfoto di taman yang ada di sekitar Gua. Di dalam Gua bukan hanya patung Bunda Maria, tetapi ada beberapa patung yang lain yang ada di sekitaran gua Maria.
"Sejauh ini, keberadaan tempat ziarah ini menjadi kontribusi bagi umat Katholik keuskupan Malang terutama Kepada mahasiswa karena praktis setiap hari Tempat wisata rohani ini dikunjungi oleh para mahasiswa. Mereka datang bukan hanya untuk berdoa saja, tetapi daya tarik dari beberapa tempat di sini dengan desain yang ada memikat hati para mahasiswa dan umat yang datang untuk kemudian berfoto. Selain mereka memiliki sarana Untuk berdoa, dan doa-doa praktik berdevosi kepada Bunda Maria, mereka juga bisa berfoto dan juga melihat taman-taman sekitar yang begitu indah," tuturnya.
Frater Haris menjelaskan dibuatkannya taman yang indah di sekitar gua Maria bukan sekedar untuk keindahan saja, tetapi memiliki makna.
"Maksud dan tujuan didirikannya taman-taman seperti yang ada sekarang ini selain untuk menarik perhatian orang tetapi juga memberi makna tersendiri. Karena ini konteksnya katolik jadi umat atau mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami bahwa bukan hanya soal seninya, tetapi makna dari apa yang ada. Misalnya saja taman rosario, meskipun disitu ada mawar-mawar yang dibentuk, ada 50 mawar itu mau mengatakan bahwa ini memang rosario bagian dari kehidupan kita sebagai orang katolik", tutur Frater Haris. (Shela/Tesin).
Tidak ada komentar