Sistem Belum Merata, Organisasi PMKRI Cabang Malang Lakukan Aksi Demonstrasi
Organisasi PMKRI Cabang Malang Tengah Melakukan Orasi di Depan Balai Kota Malang |
Papyrus - Organisasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Repoblik Indonesia (PMKRI) Cabang Malang, melakukan aksi damai di kantor Balai Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (04/05/2021).
Di ketahui dalam aksi ini diikuti oleh Puluhan Mahasiswa PMKRI Cabang Malang. Aksi ini juga dilakukan sebagai bentuk momentum Hari Buruh 1 Mei dan Hari Pendidikan 2 Mei 2021.Kordinator Lapangan (Korlap) Exen Jontona dalam aksi PMKRI cabang malang ini mengatakan aksi yang dilakukan hari ini sebagai bentuk momentum memperingati Hari Buruh dan Hari Pendidikan. Dia juga menjelaskan aksi ini dilaksanakan secara damai dan tanpa dicampuri oleh aliansi ataupun organisasi lain.
"Aksi kami dari PMKRI Cabang Malang hari ini adalah lebih kepada memperingati Hari Buruh, May Day dan Hari pendidikan Nasional karena kita sudah melihat banyak buruh, anak petani dan anak nelayan yang ditindak oleh sistem salah satu imbas dari sistem adalah UU nomor 11 tahun 2020 tentang cipta lapangan kerja, yang kita tahu sekarang banyak buruh yang di PHK secara sepihak oleh pemerintah. Maka dari itu kami PMKRI hari ini turun jalan," katanya saat di jumpai wartawan Papyrus.
Disamping itu Exen juga menuturkan beberapa poin penting yang menjadi tuntutan mereka kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang.
"Ada beberapa poin penting yang kami tuntun dalam aksi ini yaitu:
1. Stop liberalisasi ekonomi dan pendidikan.
2. Hentikan pemutusan hubungan kerja sepihak kepada buruh.
3. Kembalikan pengaturan upah minimum regional kepada Kabupaten.
4. kurangi biaya pendidikan di tengah pendemi.
5. Hentikan pembungkaman suara mahasiswa. Dari kelima tuntutan ini kami sangat mengharapkan DPR Kota Malang dapat mendengarkan kemudian di sampaikan kepada pemerintah pusat,"tuturnya.
Ia juga menegaskan dari kelima poin ini bukan tanpa dasar atau fakta yang ada di lapangan tetapi merupakan lahir dari pristiwa yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Ia menilai masih banyak masyarakat Indonesia saat ini ditindas oleh sistem yang tidak merata.
"Kami menyampaikan poin ini karena kami sudah melihat dan merasakan sendiri apa yang di alami masyarakat saat ini sehingga kami mengharapkan semoga apa yang kami sampaikan saat ini dapat di dengar dan di sampaikan kepada pemerintah pusat." tegasnya.
Dalam aksi ini pula, terjadi audiensi antara massa aksi dari PMKRI dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk menjawab buah tuntutan dan keinginan dari organisasi PMKRI sendiri agar aspirasi mereka dapat tersampaikan ke pusat.
Wakil Ketua ll DPRD Kota Malang H. Usmualik menyampaikan terimakasih kepada massa aksi karena rasa semangat dan kedisiplinan yang mereka tunjukan pada saat aksi. Dia juga merespon segala tuntutan dan aspirasi yang di sampaikan terkait persoalan pendidikan, buruh, dan ekonomi yang di alami Negara Indonesia saat ini.
"Pada saat ini memang pendidikan kita di tata dengan bagus karena kita ada bonus demokrasi sehingga kedepan pendidikan kita lebih baik dari negara lain oleh karena itu perataan pendidikan harus dijalankan begitu juga dengan para buruh, petani maupun nelayan dan semoga tuntutan yang di sampaikan teman -teman hari ini di dengar oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki pendidikan agar lebih unggul," ungkapnya.
Wakil Ketua ll DPRD Kota Malang H. Usmualik Saat Menerima Surat Aspirasi dari Organisasi PMKRI Cabang Malang |
Usmualik juga menambahkan segala tuntutan yang di sampaikan oleh para aksi akan di sampaikan kepada pemerintah pusat. Juga ia berharap agar para Buruh dan sistem Pendidikan di Indonesia merata tanpa ditindas.
"Tuntutan teman-teman hari ini kami akan sampaikan kepada pemerintah pusat dan semoga dapat di dengar dan di realisasikan agar pendidikan , para buruh di indonesia dappat merata tanpa di tindas oleh sistem manapun," tutupnya. (Sukacita/Darfin)
"Tuntutan teman-teman hari ini kami akan sampaikan kepada pemerintah pusat dan semoga dapat di dengar dan di realisasikan agar pendidikan , para buruh di indonesia dappat merata tanpa di tindas oleh sistem manapun," tutupnya. (Sukacita/Darfin)
Tidak ada komentar