Akibat Harga Kelapa Sawit Naik, Begini Dampak Bagi Petani Sawit Kecil
Stepanus Djuweng Saat Diwawancarai Wartawan Papyrus |
Papyrus - Sejak tahun 2020 pertengahan bulan juli, harga sawit di Kalimantan mulai melonjak naik dari harga Rp. 1000/kg hingga sekarang harga mencapai Rp. 2.330/kg tetapi hal tersebut memiliki dampak negatif bagi petani sawit kecil, Selasa (01/06/2021).
Salah satu pengusaha kelapa sawit Stepanus Djuweng menyatakan dengan harga sawit yang tinggi, sangat bagus untuk para petani kelapa sawit.
“itu baguslah untuk petani kalau sawit harga tinggi macam sekarangkan.” Ucap Djuweng.
Djuweng juga menyatakan ada dampak negative yang timbul dari harga sawit tinggi seperti saat ini. para petani kecil memiliki masalah yakni pupuk yang dijual mahal dan susah didapatkan oleh para petani kecil.
“tapi masalah lain, kalau masalah petani kecil macam saya, pupuk mahal udahlah mahal pupuk tidak ada lagi, kenapa dia mahal karena kita beli dikios-kioskan mahal, kalau orang-orang yang punya kebun besarkan sekali ambil pupuk berkapasitas besar dan lansung memberi keagen pupuk. bisa selisih 30-40 ribu/ karung, pupuk kapur saja bisa selisih 30 ribu/karung," lanjutnya.
Djuweng menginginkan petani sawit yang memiliki kebun kecil bersatu membentuk koperasi pupuk. Dengan begitu para petani akan mudah untuk mendapatkan pupuk.
“oleh karena itu, saya ingin para petani nih bersatu, benar-benar bikin koperasi yang punya 2 Hektar, 3 hektar, 4 hektar, 5 hektar sampai 10 hektar bersatu bikin koperasi. Jadi kalau hari-hari tertentu atau waktu tertentu mereka beli bersama-sama dapat satu truck lansung ke agen/gudang pupuk itu jauh lebih murah, contoh kemarin teman saya kerja di gudang pupuk dia kasi pupuk 251 ribu/karung sampai di toko pertanian itu bisa mencapai 305 ribu/karung nah saya minta karena saya beli sedikit saya minta dia siapkan saya kasi bonus 10 ribu jadi 260 ribu/ karung masih jauh lebih murah 40 ribu lebih murah daripada saya beli di toko pertanian," ungkap Djuweng.
Djuweng menghimbaukan kepada para pengusaha kelapa sawit agar siap jika harga sawit tiba-tiba turun.
“kalau harga tinggi, itu siap-siap harga jatuh selalu begitu, entah sawit,entah karet,entah sayur, siap-siap. Tetapi, sampai portal kedua perkiraannya tahun ini masih akan tinggi tetapi setelah itu kemungkinan turun karena pesaing-pesaing seperti minyak bunga matahari,minyak kacang segala macam itu akan turun dan sekarang lagi oke , tetapi sekarang harga memang bagus," tutupnya. (Adri)
Tidak ada komentar