Dapatkan Pengalaman Lebih, Forum Gerakan Baru Pertanian Unitri Malang Adakan Diskusi Cara Penanaman Vegetatif
Berlangsungnya Diskusi Forum GEBETAN di Caffe Andakara |
Papyrus - Forum Diskusi (Fordis) Gerakan Baru Pertanian (GEBETAN) Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang mengadakan diskusi tentang perbanyakan tanaman secara vegetatif yang dilaksanakan di Caffe Andakara, Kota Malang, Sabtu (04/06/2021).
Dalam diskusi ini bertujuan pembekalan untuk turun ke lahan pertanian atau ke kebun percobaan di Dau yang akan di laksanakan pada tanggal 5 Juni tepat pukul 09:00 WIB sampai selesai.
Kordinator GEBETAN Stefanus Londa menyampaikan "Jadi kegiatan ini bagian dari proker tahunan kami yang dimana proker ini akan dijalankan kurang lebih satu hingga dua kali dalam satu tahun. Jadi ini berupa kunjungan ke kebun percobaan di Dau dan sebelumnya sudah kami jalankan satu kali itu kunjungan ke kebun pembibitan Tlogomas gang 1 dan ini kali yang kedua itu kami jalankan di sana," jelasnya saat di wawancarai.
Stefanus menjelaskan kegiatan ini juga di adakan agar Forum GEBETAN mendapatkan pengalaman. Tidak hanya itu, dapat bekerja sama dengan pihak-pihak pertanian di Wilayah Malang khususnya daerah Tlogomas.
"Kami juga dari mahasiswa yang tergabung dalam forum GEBETAN ini itu ingin bersilaturahmi dengan petani. Supaya kami juga dapat mengetahui masalah kendala-kendala petani yang dialami saat ini sehingga apa yang kami bantu, yang kami lakukan itu bisa kami kerjakan di saat kami melakukan kunjungan," tuturnya.
Lanjut Stefanus, tujuan yang ketiga itu "untuk memperluas pengetahuan kawan-kawan dari forum GEBETAN dalam hal atau dalam bidang pertanian untuk memperluas lagi. Lalu tujuan kami ke berikutnya mencari informasi seputar pertanian. Jadi informasi seputar pertanian ini kenapa kita harus mencari, karena dalam budidaya pupuk dalam bertanian itu kan berbeda-beda, oleh karena itu kita harus mengetahui dengan cara kunjungan kunjungan seperti ini," ungkapnya.
Forum GEBATAN itu sendiri harus mengetahui manfaat dari kegitan berkunjung ke kebun percobaan dan pembibitan sesuai dengan agenda yang dibuat. Selain itu, memperbanyak tanaman secara vegetatif sehingga bisa mengimbangi teori dengan praktek secara langsung.
"Maka praktek ini apa yang kami lakukan di sana itu macam-macam, dari memperbanyak tanaman vegetatif yang kami ketahui itu dikenal dengan mencangkok okulasi, sambung samping, sambung pucuk, dan penyusuan," tuturnya.
Manfaat-manfaat dari kunjungan itulah harapan dari Stefanus kepada forum GEBATAN harus bisa dikerjakan sesuai proker agenda yang sudah direncanakan.
"Jadi sebelum kami berangkat ke lapangan itu kita sudah punya teori dan sudah belajar terlebih dahulu tentang teknik dan metode dalam memperbanyak tanaman secara vegetatif. Kita bisa kenal dengan dua macam atau dua teknik yaitu memperbanyak tanaman secara seksual dan yang kedua memperbanyak tanaman secara aseksual. Lebih khususnya ketika kami berada di lahan nanti kami lebih memperbanyak mempelajari teknik tanaman secara aseksual," ungkapnya.
Salah satu anggota GEBETAN Albertus Fredy Bebu menanggapi dari perencanaan kegitan mereka sendiri. Forum GEBETAN harus punya pembekalan yang menjadi dasar atau pedoman bagi mereka ketika di uji atau di coba di lapangan.
"Ketika disana nanti kami di uji, ditanya, maupun disuruh untuk mempraktekkan maka kami sudah ada ilmunya atau bekal yang menjadi dasar atau pedoman dalam melakukan mencangkok tanaman yang akan di sambung. Tetapi kali ini untuk mendalami lagi teorinya itu itu ketika belajar bersama dengan pemilik lahan disana nantinya," jelas Albertus.
Albertus berharap kedepanya harus memanfaatkan peluang yang ada dan tidak hanya ikut arahan yang diberikan tetapi harus mentaati dan benar-benar mengerjakan.
"Semoga hubungan kerja sama dari kami Forum GEBETAN dan para petani yang ada di lahan tetap berlanjut, tidak putus, dan terhadap pemilik lahan di sana biar mereka juga bisa memberikankan apa yang mereka punya dan yang mereka miliki terhadap saya dan kawan-kawan Fordis. Sehingga ilmu yang mereka miliki itu itu dapat memberikan sepenuhnya kepada kami agar menjadi bekal bagi kami ketika pulang kampung nanti," tutupnya. (Erna)
Tidak ada komentar