Ingin Upah Gaji Naik, Begini Cerita Salah Satu Buru Kelapa Sawit di Kecamatan Tayan Hilir
Iwan, Salah Satu Buruh Kelapa Sawit Saat di Wawancarai Papyrus |
Papyrus - Di perkebunan Kelapa sawit membutuhkan banyak tenaga kerja, salah satunya menjadi pemanen buah kelapa sawit. Salah satu buruh di Dusun Terentang, Desa Subah, Kecamatan Tayan Hilir yang bekerja sebagai pemanen buah kelapa sawit Iwan mengaku menerima upah sekali panen Rp. 1500/tandan buah kelapa sawit, Rabu (09/06/2019).
Iwan menyatakan sistem pekerjaan yang mereka lakukan diperkebunan kelapa sawit menggunakan sistem borongan.
"Untuk proses pekerjaannya itu kami sistem borongan, karena saya seorang pemanen buah kelapa sawit, kami diberi upah sekali panen di hargai pertandannya itu Rp. 1500," ucap Iwan.
Iwan menjelaskan dalam satu hari bisa memperoleh 400 hingga 700 tandan buah kelapa sawit tergantung dari anggota buruh yang masuk kerja.
"Karena kami menggunakan sistem borongan maka kami membentuk kelompok kerja, nah kelompok saya terdiri dari 7 orang. Dalam satu hari tergantung dari jumlah anggota buruh yang kerja jika semuanya masuk kerja bisa mencapai 700 tandan, jika anggota buruh yang kerja sedikit palingan 400 Tandan. Hitung-hitung 100 tandan perhari untuk satu orang dikalikan Rp. 1.500 masih ada Rp. 150 ribu perharinya," jelas Iwan.
Iwan berharap agar atasan mereka menaikan gaji karena harga sawit sudah mahal. Iwan juga mengajak semua buruh kelapa sawit agar bekerja dengan benar.
"Semoga gaji kami dinaikin karenakan harga sawit sudah mahal. Kita juga sebagai buruh juga harus bekerja dengan benar, tidak membohongi atasan agar sama-sama enak. Kerjaan bagus dan gaji naik," tutupnya. (Adri)
Iwan menyatakan sistem pekerjaan yang mereka lakukan diperkebunan kelapa sawit menggunakan sistem borongan.
"Untuk proses pekerjaannya itu kami sistem borongan, karena saya seorang pemanen buah kelapa sawit, kami diberi upah sekali panen di hargai pertandannya itu Rp. 1500," ucap Iwan.
Iwan menjelaskan dalam satu hari bisa memperoleh 400 hingga 700 tandan buah kelapa sawit tergantung dari anggota buruh yang masuk kerja.
"Karena kami menggunakan sistem borongan maka kami membentuk kelompok kerja, nah kelompok saya terdiri dari 7 orang. Dalam satu hari tergantung dari jumlah anggota buruh yang kerja jika semuanya masuk kerja bisa mencapai 700 tandan, jika anggota buruh yang kerja sedikit palingan 400 Tandan. Hitung-hitung 100 tandan perhari untuk satu orang dikalikan Rp. 1.500 masih ada Rp. 150 ribu perharinya," jelas Iwan.
Iwan berharap agar atasan mereka menaikan gaji karena harga sawit sudah mahal. Iwan juga mengajak semua buruh kelapa sawit agar bekerja dengan benar.
"Semoga gaji kami dinaikin karenakan harga sawit sudah mahal. Kita juga sebagai buruh juga harus bekerja dengan benar, tidak membohongi atasan agar sama-sama enak. Kerjaan bagus dan gaji naik," tutupnya. (Adri)
Tidak ada komentar