Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unitri Rilis Buku Karya Perdana, Begini Tanggapan Pembedahnya
Sulih Indra Dewi, S.Sos.,MA, Pembedah Buku "Kisah Perempuan" |
Papyrus - Jum'at 20/08/21 kemarin, menjadi Pengulas buku karya perdana Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, pada acara launching buku secara online, Sulih Indra Dewi, S.Sos.,MA mengungkapkan sebuah karya yang patut diapresiasi Sabtu, (21/08/22).
Kegiatan launching buku ini merupakan, salah bentuk apresiasi dari Program Studi Ilmu Komunikasi kepada lima Mahasiswa tersebut yang sudah menulis dan menerbitkan buku "Kisah Perempuan".
Dalam kegiatan tersebut, dihadiri oleh Bapak/ibu Dosen Ilmu Komunikasi serta Mahasiswa Ilmu Komunikasi umumnya. Meskipun launching buku secara online, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mengapresiasi karya dari Mahasiswa Ilmu Komunikasi tersebut.
Selaku pengulas buku dalam kegiatan tersebut, Sulih mengaku mengapresiasi pemikiran kritis dari Mahasiswa sehingga bisa menuangkan dalam bentuk buku "Kisah Perempuan" kumpulan cerpen dan esai.
"Ini isu yang menurut saya menarik karena isu perempuan itu terus diperbincangkan terus diperdebatkan dan tidak ada habisnya. Sehingga mereka menuangkan itu dalam bentuk tulisan. Saya merasa sangat bangga dengan mereka yang bisa memunculkan karya. Dengan mengkritisi isu-isu yang sudah ada di sekitar mereka, terutama banyak mengangkat tentang latar belakang budaya mereka". Ungkapnya
Sulih juga menambahkan bahwa para penulis buku "Kisah Perempuan" ini mampu dan berani mengangkat isu tentang perempuan dan budaya mereka dalam bentuk tulisan cerpen dan esai.
"Hasil karya ini cukup menarik dari 10 cerpen dan 9 tulisan, dari cerpen ada 2 penulis dan setiap karakter penulis itu berbeda. Tetapi mereka berani untuk mengangkat isu-isu tentang perempuan dan budaya mereka. Dan berani memunculkan keresahan yang mereka rasakan dalam bentuk cerita". Tambahnya
Selain itu, ia juga mengungkapkan rasa bangga pada para penulis terkait tulisan-tulisan yang menarik karena berani mengangkat tentang budaya dan kesetaraan gender yang merupakan sesuatu yang sangat luar biasa.
"Untuk tulisan menurut saya cukup menarik mereka berani mengangkat tentang budaya belis di Manggarai, bagaimana isu-isu kesetaraan gender di Manggarai. Dan itu bukan sekadar tulisan tetapi mereka menunjukkan data dan fakta. Sehingga menurut saya tulisan mereka layak sebagai sebuah tulisan yang ilmiah karena bukan sekadar opini". Ungkapnya
Sulih berharap agar mereka kedepannya bisa mengembangkan beberapa ide cerita yang endingnya itu masih menggantung dan membuat penasaran para pembaca, sehingga perlu dikembangkan karena akan sangat menarik.
"Untuk para penulis, saya berharap ini adalah yang pertama bukan yang terakhir, jadi ditunggu karya-karya berikutnya. Bagi mahasiswa lainnya angkatan berapa pun itu ayo berkarya". Tutupnya (Tesin/Ernah)
Tidak ada komentar