Bagaimana Teknis PEMIRA BEM Dengan Konsep Yang Berbeda? KPUM Unitri Adakan Sosialisasi
Sedang berlangsungnya Sosialisasi Pemilihan Umum Raya (Pemira) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) |
Papyrus - Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, menyelenggarakan Sosialisasi Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2021-2022 bertempat di Gedung Graha lantai 2. Senin, (06/09/2021).
Sosialisasi Pemilihan Umum Raya ini dihadiri oleh perwakilan dari setiap Organisasi Mahasiswa (ORMAWA). Dengan mengangkat tema "Bersama Pemira yang Demokratis, Menuju Badan Eksekutif Mahasiswa Yang Integritas, Transparansi, dan Responsif".
Ketua Pelaksana Marselinus D.Bulla menyampaikan persiapan yang dilakukan oleh KPUM serta beberapa kendala yang dialami selama mempersiapkan kegiatan tersebut.
"Soal persiapan kami sebagai KPUM itu sendiri melewati perjalanan yang panjang karna beberapa hal yang menjadi kendala bagi kami namun dari pada itu menyatukan segala ide, gagasan dan pikiran sehingga kami bisa menciptakan suatu konsep yang memang menurut kami ini adalah konsep yang real, sehingga hari ini tanggal 6 kami adakan sosialisasi," katanya saat di jumpai wartawan Papyrus.
Marsel juga menuturkan harapan untuk semua mahasiswa yang ada di Unitri agar bisa mendukung dan mensukseskan PEMIRA ditahun 2021 -2022.
"Harapan saya kepada masyarakat UNITRI ayo kita sukseskan bersama PEMIRA ditahun 2021-2022 supaya kita bisa mencetak pemimpin yang progresif dan revolusioner," harapnya.
Juru bicara KPUM Yuliana Sukacita Elom mengungkapkan, konsep dalam pelaksanaan PEMIRA dilakukan secara online karena pertimbangan beberapa hal dengan situasi dan kondisi saat ini masih dalam situasi pandemi.
"Untuk konsep PEMIRA itu sendiri kita dari KPUM kesepakatannya secara online. Kenapa demikian, kita lakukan karena untuk mempertimbangkan suara dari teman-teman mahasiswa. Kita juga mempertimbangkan yang namanya hak demokrasi jadi sesuai tema yang kita angkat hari ini yaitu " Bersama Pemira Yang Demokratis,Menuju Badan Eksekutif Mahasiswa Yang Integritas, Transparansi,dan Responsif," ungkapnya.
Yuliana menjelaskan, pihak KPUM memberikan ruang gerak kepada setiap ORMAWA menyampaikan pendapat untuk kegiatan PEMIRA yang akan datang.
"Kita membuka ruang sosialisasi ini untuk mensosialisasikan terkait teknis pemilihan yang kita agendakan sesuai konsep kita secara online, untuk kita bicarakan dengan pihak-pihak ORMAWA meminta masukan dari mereka dan cara terkait teknis yang kita lakukan ini, setiap orang tidak ada yang sempurna memiliki keterbatasan masing masing sehingga untuk keterbatasan itu kita mengadakan sosialisasi," jelasnya.
Ia juga menambahkan dalam sosialisasi tersebut membahas agenda yang akan disepakati bersama ORMAWA untuk mensukseskan PEMIRA yang akan datang.
"Jadi disosialisasi ini ada beberapa agenda terkait teknis pemilihan kemudian terkait pembahasan persyaratan kemudian waktu sesi-sesi kegiatan apa yang akan kita lakukan kedepannya," tambahnya.
Di samping itu, Yuliana menuturkan beberapa persyaratan yang ada di google form dan wajib diisi saat pelaksanaan PEMIRA berlangsung agar suara dari mahasiswa bisa terdata dengan baik oleh sistem google form.
"Untuk persyaratannya mahasiswa wajib mengupload Kartu Hasil Studi (KHS) semester genap tahun 2020 syarat pertama, dan untuk syarat kedua Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau bagi mahasiswa yang kehilangan KTM atau tidak memiliki KTM bisa digantikan dengan Surat Aktif Kuliah (SK), tapi terkait KTM masih dipertimbangkan kemungkinan nanti KHS atau SK saja yang akan diajukan tapi itu masih dalam pertimbangan KPUM karena hari ini kita menerima semua masukan masukan dari pihak ORMAWA," tutupnya. (Tina/Rinda)
Tidak ada komentar