Peringati Hari Sumpah Pemuda GMNI, GMKI, SERTA GMFKKPI TNI Dan Polri Gelar FGD
Wakil walikota Malang tengah menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara |
Papyrus - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Malang berkolaborasi dengan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Malang Beserta Gerakan Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI POLRI (GM FKPPI) Menyelenggarakan Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Dalam Rangka Memperingati Sumpah Pemuda, di Gedung Olahraga (GOR) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri), Rabu 27/10.
Hari sumpah pemuda merupakan suatu momentum yang sangat penting bagi Pemuda/Pemudi yang ada di Indonesia. Sumpah pemuda memiliki arti yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia. Isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 ialah ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia.
Sumpah pemuda juga memuat banyak nilai positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab.
Maka, sumpah pemuda hendaknya bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia sekarang untuk membawa negara ini ke arah perubahan yang lebih baik, bukan justru terpecah-belah dalam pusaran konflik antar sesama anak bangsa sendiri.
Untuk tetap menjaga hal tersebut, GMNI, GMKI, dan GM FKPPI menyelenggarakan kegiatan FGD dalam rangka memperingati sumpah pemuda yang ke-73, yang merupakan salah satu bentuk terobosan awal untuk generasi muda atau pemuda dalam menghadapi tantangan global di arah kekinian, sehingga harus disiapkan sebagai pemuda bangsa. Agar kedepannya tantangan tersebut apakah dapat dilewati dalam kurun waktu yang relatif dekat atau mungkin 24 tahun kedepan.
Dari kegiatan ini diangkat tema "Spirits Sumpah Pemuda Dalam Mewujudkan Toleransi di Masyarakat". Tema tersebut diangkat karena melihat situasi masyarakat kita saat ini yang perlu adanya peningkatan terhadap kesadaran toleransi, dan juga memiliki kaitan yang erat dengan tema sumpah pemuda tahun ini yaitu Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh.
Ketua Pimpinan Cabang Malang GM FKPPI, Rudy Nugroho mengatakan bahwa kegiatan ini lebih di fokuskan kepada generasi muda karena pemuda memiliki arti penting untuk masa depan bangsa.
"Generasi muda kedepan di era global era industri 4.0 harus memiliki sebuah keterampilan kompleks, mampu menghadapi tantangan terhadap keragu-raguan, mampu menghadapi sebuah perubahan yang cepat, mampu menyiapkan diri dan beradaptasi itu yang akan meraih kesuksesan di masa yang akan datang," terangnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan orang yang merupakan perwakilan dari organisasi GMNI, GMKI, GM FKPPI, dan juga dihadiri oleh wakil walikota Malang Ir. H Sofyan Edy Jarwoko, yang membuka acara tersebut dan juga memberikan kata sambutan terkait hari sumpah pemuda. Dari kata sambutannya, beliau sedikit memberikan spirit kepada generasi muda untuk mempersiapkan diri mulai dari saat ini, karena kemampuan suatu bangsa tergantung dari bagaimana produktivitas para pemuda.
Adapun diskusi tersebut dibawa oleh Pimpinan Cabang GMNI, Pimpinan Cabang GMKI, dan Pimpinan Cabang GM FKPPI. Yang membahas materi terkait dengan tema yang ada yaitu toleransi, masyarakat dengan kemajemukannya, peran pemuda, dan juga kesiapan dari pemuda.
Pimpinan Cabang GM FKPPI, Rudy Nugroho turut menyampaikan, pandangannya terkait dengan toleransi yang ada di Indonesia saat ini khususnya bagi anak muda, karena kita tahu bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman suku, ras, agama, dan juga budaya.
"Toleransi itu akan terwujud ketika kita menyadari bahwa kita itu siapa, kemudian apa kelebihan kita, apa kekurangan kita, kita diciptakan oleh siapa, rasa syukur itu ada dengan toleransi itu wujud keberagaman untuk meraih kesuksesan secara bersama-sama," tambahnya.
Penanggung Jawab kegiatan, Bung Yongki juga mengungkapkan terkait kegiatan tersebut yang merupakan suatu bentuk untuk membangkitkan spirit atau semangat sumpah pemuda tersebut.
"Semangat itu kan akhirnya pada puncak yang harus kita sebut sebagai kesadaran, karena semangat tanpa adanya kesadaran itu ibaratkan menggunakan baju tanpa celana, sebab itu semangat puncaknya harus membangkitkan kesadaran," paparnya.
Bung Yongki menambahkan, terkait hal yang dapat dipetik dari kegiatan ini yaitu adanya relasi, adaptasi, dan kolaborasi.
"Dengan hal-hal kecil seperti ini yang kita lakukan, sekecil apapun yang bisa kita perbuat karena kata orang kan jangan tunggu sempurna untuk melakukan hal baik, tetapi dari ketidaksempurnaan inilah kita rajut bersama supaya bisa menjadi sempurna," jelasnya.
Sebagai penutup, Bung Yongki mengutarakan harapan untuk kedepannya agar tingkat kolaborasi ini tidak hanya terjadi di tiga organisasi ini saja, tetapi dapat diperluas lagi.
"Harapannya kolaborasi ini tidak hanya terjadi di kita saja, tetapi dapat dilakukan di komisariat dan juga ke pemuda lainnya, bahkan dapat dilakukan ke mahasiswa-mahasiswa," tutupnya. (Asri/Willy)
Tidak ada komentar