Bantu Warga Dampak Bencana Banjir, GMNI Malang Adakan Bakti Sosial
Tengah berlangsungnya kegiatan bersih-bersih di salah satu rumah warga terdampak bencana banjir |
Papyrus - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Se-Cabang Malang, melaksanakan Bakti Sosial (BAKSOS) di Jalan Panjaitan Tembalangan Jatimulyo, sabtu (06/11).
Curah hujan tinggi yang terjadi pada awal pekan di Kota Malang, mengakibatkan Banjir Bandang yang berdampak di beberapa Kecamatan dengan kerugian dalam bentuk material dan korban jiwa.
Sehingga hal ini, yang menggerakan hati semua lembaga Pemerintahan, Masyarakat, maupun Mahasiswa untuk gotong royong memberikan bantuan dengan caranya masing-masing.
Seperti yang dilakukan oleh GMNI secabang Malang pada hari ini, dalam rangka membantu warga membersihkan rumah yang terendam banjir.
Ketua GMNI cabang Malang, Kaitanus Angwarmas menuturkan bakti sosial ini dilakukan oleh perwakilan dari setiap komisariat secabang Malang.
"Kegiatan ini memang dibawah naungan cabang Malang, dengan perwakilan setiap komisariat diundang, untuk membantu warga yang berdampak banjir kemarin khususnya di Jembatan Khyai Vata daerah Jatimulyo," tuturnya.
Kaitanus yang sering disapa Bung Yongki, menambahkan bukan hanya material yang didonasikan, tetapi adanya rasa senasib bersama rakyat, sehingga GMNI terjun langsung ke lokasi terdampak banjir, untuk mendampingi warga dan membantu apa yang bisa dibantu bersama warga setempat.
Perlu diketahui, kegiatan bakti sosial bukan hanya dilakukan hari ini saja, tetapi akan berkelanjutan sesuai dengan kordinasi dari tim yang sudah dibentuk.
Sebagai Ketua Cabang Malang Yongki mengharapkan agar warga selalu sabar dan kuat, serta kepada kader GMNI untuk selalu menopang warga sebagai bentuk aksi kemanusiaan yang terus dijalankan.
"Untuk warga yang terdampak banjir harapannya selalu sabar dan kuat, serta kepada kader GMNI agar selalu menopang warga, karena sebagai bentuk aksi kemanusiaan yang terus dijalankan,"harapnya.
Koordinator Lapangan, Anandari mengatakan sebagai orang yang mengkoordinasi di beberapa tempat seperti posko bantuan, dapur umum, dan relawan yang datang membantu.
"Saya disini mengkoordinasi semuanya, terkadang membantu diposko bantuan, dapur umum, menyambut relawan yang datang dan membantu semampunya saya,"katanya.
Anandari juga menjelaskan bahwa, banjir yang terjadi ini merupakan limpahan Bencana dari Kota Batu dan tidak menyangkal akan berakibat seperti ini.
"Sebenarnya disini hanya gerimis, hanya banjir ini kerena limpahan dari kota Batu yang berdampak sampai sedahsyat ini,"jelasnya saat diwawancarai wartawan papyrus.
Banjir yang terjadi di daerah Tembalangan Jatimulyo tidak memakan korban jiwa, hanya ada sekitar puluhan keluarga yang terdampak banjir, serta adanya kerugian material yang tidak ternilai.
"Kalau korban memang tidak ada, hanya ada sekitar 22 keluarga yang terdampak banjir serta kerugian dari material yang tidak bisa dihitung banyaknya"ungkapnya.
Sejauh ini, yang memberikan donasi ada beberapa instansi seperti BRI dan relawan dari GWN serta masih banyak relawan yang tidak bisa disebutkan, tetapi para koordinatornya tetap mendata.
Peristiwa ini merupakan yang pertama kali terjadi, yang berakibat banyak kerugian sehingga mengharuskan warga terdampak untuk mengungsi di tetangga.
Di akhir wawancara, Anandari mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, agar bisa bermanfaat bagi warga terdampak.
"Saya tidak bisa memberikan apa-apa, hanya ucapan terimakasih kepada semua yang telah membantu agar barokah dan bermanfaat bagi semua warga,"tutupnya. (Atris/Novi)
Tidak ada komentar