Nasib Pedagang Kaki Lima, Penjual Martabak Pinggir Jalan Demi Menghidupi Keluarga
Pak Fatori, penjual martabak (sebelah kanan) saat diwawancarai wartawan Papyrus (sebelah kiri) |
Papyrus - Seorang Pedagang kaki lima (PKL) yang keluhkan pendapatannya yang semakin berkurang karena kondisi pandemi belumlah kembali normal, sebagai penjual martabak keliling Kamis, 23/12.
Pak Fatori, seorang pedagang kaki lima yang berjualan martabak keliling, mulai berjualan martabak sejak 20 tahun yang lalu. Ia menghidupi istri dan dua orang anak dari hasil jualannya tersebut, pak Fatori dan keluarganya tinggal di Tlogo Mas Gang 6 nomor 13.
Pak Fatori berjualan martabak setiap hari, dimulai sekitar jam empat sore sampai jam sebelas malam dengan berjalan kaki dan mendorong sebuah gerobak miliknya. Ia biasanya berjualan di pinggir jalan Tlogomas gang 4 Kecamatan Lowok Waru.
Pak Fatori mengungkapkan perasaannya selama menjual martabak keliling. Dia mengeluh kurangnya pendapatan yang ia peroleh selama berjualan di masa pandemi, serta suka dan duka yang dialaminya.
“Hasil jualan martabak saya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya bersama istri dan kedua anak saya, walaupun hasil jualan saya menurun yang di karenakan oleh Pandemi ini. Kalau rame itu saya senang tapi dukanya itu biasanya kalau hujan itu pelanggannya sepi”, ungkapnya.
Fatori berharap di tahun yang akan datang situasi kembali normal, sehingga dapat kembali beraktivitas seperti biasa, karena selama masa pandemic covid-19, para pelanggannya berkurang atau sepi sehingga pemasukannya tidak stabil.
"Harapan Semoga kedepannya itu Corona covid-19 ini cepat berlalu, dan kembali normal, Karena selama Pandemi ini pelanggannya semakin berkurang, dan pendapatan saya juga tidak setabil," jelasnya. (Yunetsi Mora Henggi)
Tidak ada komentar