Pembatasan Kegiatan Masyarakat Mulai Longgar, Akibatkan Harga Ayam Meningkat
Pak Gadut sedang melayani pembeli |
Papyrus - Kegiatan masyarakat mulai dibebaskan mengakibatkan harga daging ayam dagangan pak Gadut di pasar landungsari mengalami peningkatan, Kamis 23/12.
Daging ayam, merupakan salah satu bahan makanan yang sering menjadi incaran banyak orang. Selain harganya yang terjangkau daging ayam juga sangat mudah ditemui disekitar kita, karena banyak pedagang yang menjualnya.
Memasuki akhir tahun dan mulai menghadapi suasana natal, sedikit banyaknya bahan pokok mengalami kenaikan harga. Seperti halnya dengan daging ayam yang mengalami kenaikan harga, sehingga tentu hal tersebut juga dapat mempengaruhi banyaknya pembeli.
Pedagang daging ayam, Gadut yang merupakan warga asli Malang mengungkapkan peningkatan harga ayam tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
"Karena sekarang kan sudah tidak adanya lockdown sehingga aktivitas itu sudah bisa bebas, sedangkan perusahaan produksi ayam masih belum siap, karena pada awal pandemi kemarin mengalami kerugian terus sehingga sekarang pasokan ayam itu berkurang, ungkapnya saat diwawancarai.
Sedangkan pak Gadut hanya sebagai penjual, sebagai produsen ayam yang ia jual ambil dari supplier ayamnya langsung. Nilai jual ayam dari masa awal pandemi dan saat ini yang sudah sedikit mengalami kelonggaran, mengalami perbedaan dari jumlah ayam yang terjual perharinya.
Kemudian, Gadut juga menjelaskan, bahwa banyak faktor yang menentukan hasil yang didapatkan. faktor terutamanya dari naik turunnya harga.
"Naik turunnya harga dari daging ayam tersebut akan memberikan pengaruh terhadap penghasilan yang diperoleh, dan juga jumlah ayam yang terjual sangat menentukan," jelasnya.
Untuk harga daging ayamnya sendiri dari setiap bagiannya bervariasi. Harga dagingnya mencapai Rp 35 ribu perkilogram, kepalanya Rp 10 ribu perkilogram dan juga ceker Rp 20 perkilogram.( Erin Gunawan Tanggu)
Tidak ada komentar