Bentuk Kepedulian Terhadap Anjal, Repdem Adakan Diskusi Publik
Tengah Berlangsungnya Kegiatan Diskusi Publik Repdem |
Papyrus - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kota Malang, mengadakan Diskusi Publik di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Minggu 23/01.
Repdem merupakan sebuah organisasi sayap dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kegiatan diskusi publik yang dilaksanakan oleh Repdem sendiri, merupakan bagian dari memperingati hari ulang tahun dari Partai PDI-Perjuangan (PDIP) yang ke-49 pada 10 Januari kemarin.
Kegiatan diskusi publik tersebut mengangkat tema "Perlindungan dan Pemenuhan Hak Dasar Anak Jalanan Di Kota Malang". Tema ini diangkat sebagai bentuk kepekaan melihat permasalahan Anak Jalanan atau biasa disebut Anjal di Kota Malang, yang hingga saat ini masih menjadi masalah krusial.
Dalam diskusi publik tersebut dibawakan oleh beberapa pemateri yang sudah paham di bidang nya. Seperti dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Komisi (D) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, serta Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan(FIP) Universitas Negeri Malang (UM).
Sekretaris DPD Partai PDI-Perjuangan (PDIP) Provinsi Jawa Timur sekaligus Dewan Pembina Repdem, Dr. Sri Untari Bisowano, M.AP menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada segala pihak yang telah peduli dengan anak-anak yang ada dijalanan, terlebih dilaksanakan dalam HUT Partai PDI-Perjuangan (PDIP).
"Siapapun mereka, mereka adalah anak Indonesia. Mereka butuh masa depan yang baik, maka kepedulian kita selaku pemerintah daerah, selaku pemerintah pusat, dan masyarakat serta partai politik seperti PDI-Perjuangan sekarang ini untuk peduli kepada mereka, itu merupakan bagian dari pada tugas kita," jelasnya dalam sambutan.
Anak jalanan yang dimaksud adalah mereka yang tinggal di jalanan, anak-anak yang bekerja di jalanan, dan dari keluarga jalanan. Secara psikologisnya belum memiliki mental dan emosional yang kuat. Tetapi harus bergelud didunia jalanan yang cenderung membawa pengaruh negatif bagi perkembangan dan pembentukan kepribadiannya.
Penyebab dan faktor pendukung adanya Anjal tersebut merupakan karena pendapatan keluarga yang rendah, kondisi rumah yang tidak memadai, penelantaran, kegagalan di sekolah, dan kehilangan orang tua. Anak dijadikan sebagai alat penggerak ekonomi keluarga, dilihat dari anak jalanan Kota Malang yang memilih hidup sebagai anak jalanan dan berjualan karena harus membantu keluarga.
Disamping itu juga, Sri Untari mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Kota Malang, yang sudah bisa menyelenggarakan acara tersebut dengan baik.
"Kedepannya tidak hanya diacara ini, tetapi follow up berikutnya itu menjadi bagian yang sangat penting dan harus j diikuti oleh teman-teman, dan mereka pembina adik-adik jalanan tersebut," ungkapnya.
Ketua DPC Repdem, Faisal Riza, juga menerangkan jika hal tersebut merupakan bentuk kepedulian bersama tentang permasalahan yang terjadi di Kota Malang.
"Mungkin dari sini lah lahir pemikiran, lahir langkah-langkah dalam pemenuhan hak-hak anak jalanan, yang kemudian tidak hanya menjadi gagasan tetapi ada tindak lanjut dari kegiatan ini," terangnya.
Tentu langkah konkrit yang dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan anak jalanan di Kota Malang, yaitu dengan adanya sinergi dari pihak-pihak Stakeholder serta penanganannya dengan terjun langsung di dalam masalah tersebut. Memberikan strategi substansif dan membuat program yang jelas tujuannya dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh Kaum Anak Jalan (Anjal) tersebut. (Asriani)
Tidak ada komentar