Pelepasan Mahasiswa Inbound, Unitri Gelar Apresiasi Budaya
Penyerahan cinderamata oleh Rektor Unitri, Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc (sebelah kiri) kepada mahasiswa program kampus merdeka (sebelah kanan) |
Papyrus - Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, mengadakan kegiatan apresiasi budaya dalam rangka pelepasan mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Gedung Olahraga (GOR), Senin 17/01.
Acara pelepasan mahasiswa kampus merdeka tersebut, dihadiri oleh mahasiswa yang mengikuti program MBKM, mahasiswa program magang serta beberapa Dosen Unitri.
Acara tersebut, dimeriahkan dengan beberapa penampilan. Baik dari mahasiswa MBKM maupun mahasiswa Unitri yang diluar kampus merdeka.
Sejumlah penampilan yang dibawakan yaitu bernyanyi solo, paduan suara dan beberapa tarian budaya seperti tarian Dayak dari Kalimantan Barat, tarian kataga dari Sumba (Nusa Tenggara Timur), serta tarian budaya nusantara yang ditampilkan oleh mahasiswa kampus merdeka.
Rektor Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc. Menyampaikan rasa bangga dengan adanya program kampus merdeka. Mahasiswa yang mengikuti program kampus merdeka tersebut baik outbound dan inbound, memperoleh ilmu pengetahuan tidak hanya seputar kampus, melainkan juga memperoleh pengetahuan lingkup sosial budaya wilayah sekitarnya.
"Mahasiswa yang asalnya dari luar pulau Jawa yang ikut program ini, awalnya mereka tidak tahu ruang lingkup pulau Jawa seperti apa, budayanya seperti apa, tapi dengan adanya program ini akhirnya dapat mengenal daerah dan budaya lain," ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi terhadap berlangsungnya acara pelepasan yang bertema "Apresiasi Budaya" tersebut. Karena mahasiswa bebas mengekspresikan diri melalui penampilan menyanyi dan penampilan tarian budaya mahasiswa kampus merdeka.
"Ternyata mereka termasuk mahasiswa pilihan yang kesini, karena tidak hanya sekedar belajar ilmu mereka juga mengekspresikan kemampuan dirinya dengan tarian budaya," jelasnya.
Eko berharap di tahun-tahun mendatang mahasiswa Unitri dapat mengikuti program MBKM dan kampus mengajar dengan jumlah yang meningkat.
"Setiap kampus, pasti memiliki ciri khas yang berbeda-beda, nah itu bisa diikuti dan dipelajari. Mudah - mudahan ditahun ini mahasiswa yang ikut program kampus merdeka ini ada peningkatannya,” jelas Rektor satu tersebut.
Saat acara berlangsung, dua orang perwakilan mahasiswa kampus merdeka menyampaikan kesan dan pesan mereka selama mengikuti perkuliahan kampus merdeka.
Salah seorang mahasiswa outbound dari kampus Unitri, Markus Kemon yang merupakan mahasiswa pertukaran ke Universitas Negeri Makassar (UNM). Merasa sangat bangga dengan program tersebut, karena dapat menjalin relasi dan mengenal orang baru.
"Sangat luar biasa sekali karena teman - teman disana menyambut dengan baik sekali, dan perkuliahan juga sangat seru," terang mahasiswa semester 5 tersebut.
Perwakilan mahasiswa inbound, dari Universitas Muhammadiyah (Unimuda) Sorong mengungkapkan, kesannya selama selama berkuliah di Unitri. Dia mengatakan bahwa Unitri adalah kampus kerakyatan yang beranekaragam budaya dan wilayah, hal tersebut perlu diapresiasi.
"Kesan saya Unitri adalah kampus kerakyatan, berbagai macam perbedaan disini, berbagai wilayah yang berbeda, tentu sangat diapresiasi, semoga Unitri selalu menjaga, melestarikan, dan kompeten. Kami secara kelompok dan individu mengucapkan terima kasih banyak kepada Unitri, semoga ini adalah awal yang baik bagi kita semua," tuturnya.
Penanggung jawab program MBKM di Unitri sekaligus penanggung jawab acara, Dr. Dian Noorvy Kh, ST., MT memaparkan terkait Program MBKM. Merupakan kegiatan kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), dan Seluruh Universitas yang ada di Indonesia yang memfasilitasi program tersebut.
Beliau mengungkapkan, total mahasiswa yang mengikuti program kampus merdeka outbound berjumlah 25 orang dan inbound berjumlah 25 orang. Tetapi karena ada beberapa kendala, yang mengikuti perkuliahan luring dari luar yang masuk di kampus Unitri hanya berjumlah 15 orang.
"Yang lainnya itu ada beberapa hal kendala, misalnya karena tidak disetujui oleh Universitasnya dan lain-lain," jelasnya.
Penanggung jawab acara Apresiasi Budaya tersebut, sangat mengapresiasi terhadap antusias dan kemeriahan kegiatan, dan bangga dalam pertukaran mahasiswa. Karena tidak hanya belajar akademik, tetapi juga memperkenalkan budaya.
"Tidak hanya berinteraksi saja, namun juga pengalaman bagaimana interaksi memperkenalkan budaya antar budaya lainnya," tambahnya.
Diakhir wawancara, ia mengajak mahasiswa Unitri untuk mendaftarkan diri pada program selanjutnya dan pihak kampus mewadahi para mahasiswa. (Yovina Selin)
Tidak ada komentar