Berawal dari Hobi, "Yang Tersisa Dari Ingatan" Menjadi Buku ke-6 Karya Fathul Qorib
Penulis Buku Yang "Tersisa Dari Ingatan" Fathul Qorib, tengah memberikan tanda tangan pada buku karyanya yang Ke-Enam. |
Papyrus - Dosen Ilmu Komunikasi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Fathul Qorib S.I.kom, M.I.kom kembali menerbitkan buku baru yang berjudul "Yang Tersisa Dari Ingatan" Jum'at, (04/02).
Buku ke 6 karya Fathul Qorib ini, berisi sekumpulan esai tentang berbagai peristiwa mulai dari pengalaman pribadi hingga diskusi bersama mahasiswa.
Fathul Qorib, mengatakan, buku bersampul biru ini diterbitkan semata-mata karena hobi menulisnya. Semua hal yang berada disekitarnya menjadi ide tulisan-tulisan dalam bukunya.
"Buku itu terbit karena saya hobi menulis dan saya menulis kegiatan saya sehari-hari, saya tulis ide-ide saya terkait dengan dunia ini dan kemudian saya tulis, menjadi beberapa esai lalu saya kumpulkan kemudian saya terbitkan," kata dosen yang juga mantan Kaprodi Ilmu Komunikasi tersebut.
Ia juga menjelaskan sedikit proses dalam menulis buku ini berbeda dari buku-buku sebelumnya. Untuk buku kali ini ia tidak menargetkan berapa lama buku ini harus diterbitkan.
Penulis Buku, "Yang Tersisa Dari Ingatan" Fathul Qorib, Bersama Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unitri. |
"Tidak ada waktu yang pasti, karena buku ini bukan buku yang saya targetkan harus terbit dalam waktu tiga bulan, tapi saya hanya menargetkan untuk menulis. Jadi saya menulis setiap hari, saya menulis seminggu sekali dan setelah terkumpul saya terbitkan," jelas dosen Jurnalistik itu.
Selama menulis buku yang berisi 180 halaman ini, Fathul memiliki beberapa kendala, seperti dalam mencari tema yang menarik untuk dijadikan esai yang tidak dimiliki orang lain.
"Dalam menulis ini akhirnya saya mengekplorasi berbagai jenis sumber dari ide-ide itu, ketika ada kehidupan yang berjalan normal saya harus bisa melihat yang mana sisi unik yang bisa saya angkat jadi sebuah esai, sulitnya itu mencari ide yang unik dan khas saya dan itu tidak dimiliki orang lain," ucap mantan wartawan Malang Voice.
Fathul Qorib juga mengungkapkan harapan bagi para pembaca bukunya. Agar setiap pembaca mampu mengekplorasi diri dan lebih kritis kepada dunia yang sedang ia tinggal.
"Saya berharap mereka menemukan sesuatu yang bisa membangkitkan gairahnya sendiri, gairah itu bisa macam-macam, misalkan gairahnya hobi melancong atau jalan-jalan kemudian ketika dia membaca salah satu kegelisahan saya terhadap mahasiswa misalnya. Saya juga berharap mereka bisa mendapatkan sesuatu, ibaratnya tulisan saya ini bisa dibilang sisi lain dari dunia. Jadi kalau baca, saya berharap mereka lupa sama dunia ini dan membaca, fokus, kemudian kembali lagi ke dunianya," harapnya. (Silvia Septiani /Maria Vianey Sutanti )
Tidak ada komentar