Team Keamanan Kampus Perketat Penjagaan, Satpam Unitri: Berat, Namun Harus Dijalani
Joko Sutrisno saat diwawancarai wartawan Papyrus |
Papyrus - Satpam Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Joko Sutrisno dalam menjalani profesinya selalu menemukan kendala dan tantangan namun bisa menghadapi dengan rendah hati juga tegas akan tugas yang dijalankan, Jumat 11/02.
Menjadi seorang satpam bukanlah pekerjaan yang mudah. Tantangan dan rintangan harus bisa dihadapi, dengan mental yang kuat, serta ketabahan sehingga tidak terbawa emosi saat bekerja dan menjumpai orang yang acuh.
Salah satu kesulitan Joko Sutrisno yang merupakan satpam di Unitri adalah menyadarkan mahasiswa dalam kedisiplinan. Untuk menjaga penyebaran covid-19 dan juga virus baru yaitu omicron, membuat Joko lebih jeli dalam menjalankan tugas keamanan di lingkungan kampus, terutama di gerbang masuk kampus Unitri.
Joko menyampaikan hal-hal yang di laluinya selama bekerja sebagai satpam Unitri. Ia menyampaikan, mahasiswa Unitri ada yang terkadang tidak mematuhi protokol kesehatan, dan sulit untuk diberi arahan. Bukan hanya tentang mematuhi protokol kesehatan, terkadang Joko juga geram melihat mahasiswa yang datang ke kampus hanya mengenakan kaos oblong.
"Selama ini anak-anak itu gampang-gampang susah untuk diberi tahu mengenai kedisiplinan dan mematuhi prokes. Sulit juga mengsosialisasikan kepada mahasiswa untuk menggunakan baju berkerah karna kebanyakan mahasiswa menggunakan baju kaos oblong," ungkapnya.
Pengalaman yang dirasakan Joko selama menjadi satpam Unitri sangat beragam. Ia pernah mengarahkan mahasiswa yang tidak paham tentang tanda tangan di atas materai saat para mahasiswa disibukkan dengan permintaan potongan SPP.
"Waktu anak anak meminta potongan SPP 20% saat corona, ada yang tidak bisa tanda tangan di atas materai lalu saya mengarahkan mereka menata surat yang benar,” katanya.
Lebih lanjut Joko Sutrisno menambahkan, jika ada mahasiswa yang tidak mengikuti aturan, maka pihaknya tidak mengijinkan mahasiswa tersebut untuk masuk area kampus.
"Saya berharap, kita harus bekerja sama dan saling mengingatkan, dan tetap saya pantau terus anak-anak yang tidak memakai masker dan sepatu," jelasnya. (jerry/dea)
Tidak ada komentar