Benahi Intelektual Mahasiswa, Himapublik Laksanakan Diklat
Papyrus - Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik (Himapublik) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, melaksanakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) tahun ajaran 2022/2023, di Villa Tlekung Jln. Sumber Urip No. 01 Kecamatan Junrejo Kota Batu Sabtu, 22/10.
Diklat tersebut merupakan, program kerja (proker) unggulan dari Himapublik, yang dilaksanakan setiap tahun. Dengan tujuan, untuk pembenahan intelektual secara total, bagi mahasiswa baru dan mahasiswa angkatan tahun 2021 yang belum mengikuti diklat.
Ketua Umum Himapublik Sabina Aja menyampaikan adanya perbedaan dengan diklat pada tahun-tahun sebelumnya. Yang mana, pada diklat tahun ini, lebih berfokus kepada pembenahan intelektual, bagi para peserta diklat.
"Untuk kali ini, kita lebih fokus kepada pembenahan intelektual. Karena persiapannya satu bulan, maka ada beberapa hari yang kita fokus pada pembekalan. Pada pembekalan, kita memberikan materi tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagai indentitas mahasiswa. Saya selaku ketum, menyampaikan materi kepada pendamping, kemudian diarahkan kepada peserta diklat. Hal itu, berlaku seminggu sebelum diklat, dengan dibekali diskusi tentang isu-isu sosial," ungkapnya.
Sabina melanjutkan, untuk diklat sendiri dilaksanakan mulai dari tanggal 21-22 Oktober. Yang mana hari pertama, dilaksanakan di dalam ruangan dengan pemberian 4 materi, yaitu tentang kurikulum prodi, manajemen organisasi kepemipinan, etika komunikasi dan sejarah Himapublik. Serta, hari kedua dilaksanakan di luar ruangan.
"Kemarin hari pertama, berfokus kepada materi-materi, dan malam harinya mereka berdebat dengan tema, "Hukuman Mati Bagi Koruptor". Sedangkan di hari kedua, mereka di luar ruangan. Jadi, untuk kegiatan di luar ruangan, tidak ada semacam penyiksaan. Tetapi, kita memberikan ruang untuk mereka berpikir kritis. Sehingga, melahirkan anggota Himapublik yang akan menjadi pemimpin di masa depan," lanjutnya.
Mahasiswi semester 5 itu juga menjelaskan, tema yang diangkat dari kegiatan diklat tersebut yaitu "Konsistensi Kader Himapublik yang Berlandaskan Karakter dan Intelektualitas". Dengan jumlah peserta sebanyak 215 orang.
"Tema kita kali ini, mengangkat soal "Konsistensi Kader Himapublik yang Berlandaskan Karakter dan Intelektualitas". Ada dua hal yang menjadi poin, untuk keberlangsungan peserta diklat kedepannya dalam berproses, yaitu tentang karakter dan intelektual. Kalau intelektual itu, perihal edukasi yang akan menjadi landasan utama, bagi peserta untuk berproses. Sedangkan karakter sendiri yaitu, berkaitan dengan orang atau aktor, yang akan menjadi pembuat kebijakan," jelasnya.
Di akhir wawancara Sabina berharap, agar para peserta diklat yang telah mengikuti berbagai tahapan kegiatan, bisa terus berpartisipasi pada kegiatan Himapublik kedepannya.
"Harapannya, apapun kegiatan yang telah mereka lalui, mulai dari diskusi, debat, dan lain-lain, bisa menjadi acuan dasar, untuk mereka berproses di Himapublik. Tentunya mereka juga, tidak hanya mengikuti diklat, tetapi masih banyak kegiatan Himapublik lainnya, yang membutuhkan partisipasi dari mereka," tuturnya. (Beatriks Uta)
Tidak ada komentar