Perdana, Unitri Akan Miliki Calon Presma Perempuan
Calon Presiden Mahasiswa Theresia Forestryawati Kolin saat melakukan Orasi Politik di Lapangan Bola Voli Unitri, Senin, 03/10 |
Papyrus - Theresia Forestryawati Kolin dari Program Studi (Prodi) Manajemen tercatat sebagai Calon Presiden Mahasiswa (Presma) Perempuan pertama, di Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Senin, 03/10.
Hal itu kemungkinan besar akan terjadi, karena Calon Presma Unitri yang mendaftar hanya terdiri dari satu pasangan calon (paslon) dan sudah lolos proses verifikasi data.
Calon Presma Unitri Theresia Forestryawati Kolin mengatakan, puluhan tahun kampus Unitri didirikan, belum pernah tercatat ada calon presma perempuan.
"Selama 21 tahun Unitri berdiri, kita melihat dari segi presma itu banyak yang laki-laki. Sehingga tahun ini, saya ingin belajar menjadi presma, dan tahun ini juga merupakan peluang bagi saya perempuan pertama yang menjadi calon presma di kampus Unitri. Hal itu, yang menjadi dorongan bagi saya untuk maju dalam pemilihan presma kali ini," katanya saat orasi politik di lapangan voli Unitri.
Baca Juga : KPUM Unitri Tetapkan Calon Presma Tunggal
Theresia juga menerangkan, setelah dilantik jadi Presma akan merubah sistem administrasi di Unitri yang dianggapnya terlalu berbelit-belit. Sehingga, membuat mahasiswa menjadi malas untuk mengurusnya.
"Sesuai dengan nama paketnya saya revolusi. Banyak mahasiswa, yang mengeluh tentang sistem dan revolusi itu adalah sebuah perubahan. Saya mau merubah sistem di Unitri ini, yang menyebabkan banyaknya mahasiswa malas dalam mengurus administrasi, yang masih ribet. Jadi, ini yang menjadi landasan dasar untuk membawa perubahan di kampus Unitri," terangnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPUM) Alfonsius Ariyanto Ledi berharap, agar presma dan wapres kedepannya lebih memperhatikan Universitas, dan menampung semua aspirasi-aspirasi mahasiswa, baik yang disampaikan secara langsung atau sebaliknya.
"Harapanya ke depan agar Presma dan WA presma lebih memperhatikan Universitas kita, Karena kita bisa berkaca dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) lama, apa yang menjadi kekurangan mereka bisa dilengkapi. Serta lebih progresif dan responsif terhadap sesuatu yang terjadi di kampus ini," harapnya. (Oswaldus Nahas/Friska jeliha/Baptista Dela)
Tidak ada komentar