Latih Argumen dan Jiwa Kritis Mahasiswa, BEM Unitri Gelar KDMI
Juri Kompetisi Debat mahasiswa Indonesia (KDMI) saat memberikan penilaian kepada peserta lomba KDMI di Graha Utama Lantai dua, Jumat, 19/05
Papyrus - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, menyelenggarakan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) di Graha Utama lantai dua kampus Unitri.
Presiden Mahasiswa (Presma) Unitri Theresia Forestiyawati Kolin mengungkapkan, kompetisi debat ini merupakan program wajib, yang diselenggarakan oleh Menteri Pendidikan Republik Indonesia.
“Lomba debat tahun lalu diselenggarakan oleh Mahasiswa Manajemen. Tetapi, tahun ini dari kemahasiswaan dan dilempar ke BEM untuk melaksanakan debat, serta seleksinya di kampus. Juara 1, 2 dan 3, diseleksi ulang, untuk dikirim ke tingkat Nasional," ungkapnya pada Jumat, 19/05.
Theresia menambahkan, kompetensi debat ini diikuti oleh 11 program studi (prodi) di kampus Unitri. Adapun, lomba debat ini sempat vakum karena covid. Sehingga, baru dijalankan pada awal tahun 2021.
“Untuk temanya, mengacu pada tema umum dari Menteri Pendidikan, dan itu tentang merdeka belajar. Tapi, bagaimana cara kita di kampus mengembangkan tema itu menjadi tema kita sendiri dan tidak lari jauh dari tema umumnya,” tambahnya.
Mahasiswi semester 8 itu juga berharap, untuk teman-teman mahasiswa yang belum berkompetisi, agar mempersiapkan diri untuk mengikuti tahun depan.
Salah satu Juri KDMI Sulih Indra Dewi, S.Sos, M.A menjelaskan, bahwa kompetisi debat saat ini menggunakan sistem baru, yaitu Sistem British Parliamentary System (BIPI).
"System debat ini adalah sistem BIPI yakni British Parliamentary system, ini masih sistem yang baru bagi teman-teman di sini," jelasnya.
Dalam kompetisi debat tersebut, terdapat 3 hal yang menjadi penilaian dalam kompetisi debat, diantaranya perilaku, metode, serta materi atau argumen.
Sulih pun berharap, dengan adanya sistem baru yaitu BIPI, mahasiswa akan terlatih berpikir kritis, sehingga bisa berdebat dalam sisi pro dan kontra.
"Dengan sistem BIPI ini, semoga mahasiswa juga terlatih untuk berpikir kritis. Agar mereka bisa debat dalam sisi manapun, yaitu pro dan juga kontra," pungkasnya. (Jhon/Arkroman)
Tidak ada komentar