Peringati Hari Lahir Pancasila dan Hardiknas, Unitri Selenggarakan Pentas Budaya Nusantara
Mahasiswa dari Orda Nagekeo sedang menampilkan Tarian Kreasi Nagekeo pada Pentas Budaya Nusantara di Science Techno Park Unitri, Sabtu, 03/06
Papyrus - Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, menyelenggarakan Pentas Budaya Nusantara, dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Science Techno Park (STP) Unitri.
Kegiatan tersebut diawali dengan kirab Bendera Merah Putih, dari kampus utama Unitri sampai Science Techno Park. Kegiatan itu diikuti oleh mahasiswa mata kuliah Wawasan Kebangsaan, serta dilanjut dengan pentas budaya Nusantara dari seluruh Orda (Organisasi Daerah) mahasiswa Unitri.
Ketua Pelaksana Agustinus Ghunu, SE., M.MA., M.AP mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai penguatan pendidikan dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang), juga apresiasi untuk memperingati Haridiknas dan hari lahirnya Pancasila.
"Jadi, acara ini menguatkan pendidikan dan wawasan kebangsaan melalui pentas seni budaya, yang diisi dengan tarian dan diawali dengan kirab bendera dengan panjang 100 meter lebih," katanya saat ditemui wartawan Papyrus pada Sabtu, 03/06.
Dalam kegiatan ini terdapat perlombaan dan permainan tradisional. Mulai dari lomba Wayang Dalang pelajar Se-Malang raya, orasi dan renungan hari lahirnya Pancasila oleh Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Malang. Kemudian, parade 100 sinden Nusantara dan pagelaran wayang kulit.
Agus juga menambahkan, kegiatan ini mengangkat tema "Menguatkan Pendidikan dan Wawasan Kebangsaan dalam Pentas Seni dan Budaya Nusantara" untuk menghubungkan cinta tanah air rasa Nasionalisme.
"Tujuan dari tema ini yaitu, untuk menghubungkan cinta tanah air, rasa Nasionalisme, yaitu Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jangan sampai, negara ini dipelopori oleh ideologi lain yang memungkinkan perpecahan di Bangsa ini," jelasnya.
Agus berharap, mahasiswa jangan sampai melupakan sejarah, harus mempunyai rasa menghargai satu sama lain, dan sadar semuanya ada di sini karena sejarah.
"Jangan sekali-kali melupakan sejarah, melalui acara ini kita mempunyai rasa menghargai dan berpegang satu sama lain berdasarkan Pancasila. Sehingga, terus melakukan nilai yang kita terima dan bisa menceritakan bahwa, kita bisa ada di sini karena sejarah," pungkasnya. (Fathur/Shafi/Jhon Stone)
Tidak ada komentar