Rayakan Dies Natalis Ke-17, Dekan Fakultas Kesehatan: Mahasiswa Harus Tanamkan Kepekaan Sosial
Proses pemotongan tumpeng oleh ketua Himpunan Mahasiswa Keperawatan Lukas Walu di Gedung Olahraga (GOR), Unitri, pada Sabtu, 09/12.
Papyrus - Himpunan Mahasiswa Keperawatan (Himkep) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, menyelenggarakan perayaan dies Natalis ke -17 di Gedung Olahraga (GOR), Sabtu, 09/12.
Kegiatan ini mengusung tema "Berkumpul, Bersatu, Bereaksi untuk Meningkatkan Rasa Kepedulian Mahasiswa Keperawatan Terhadap Psiko-sosial". Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Kesehatan Dr. Ir. KGS., Ahmadi., MP, beserta jajarannya, dosen, pemateri Yanti Rosdiana M.Kep.,Ns, dan seluruh mahasiswa keperawatan.
Dekan Fakultas Kesehatan Dr. Ir. KGS., Ahmadi., MP, mengatakan, dalam rangka memperingati dies natalis yang ke-17, Himkep dapat berperan lebih baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus.
"Dies natalis yang ke-17 ini merupakan momen yang paling strategis sama halnya dengan manusia, ketika di usia yang ke-17 tahun biasanya mengarah ke proses pendewasaan. Semoga Himkep dapat berperan lebih baik lagi bukan di dalam atau di luar kampus, sehingga sesuai dengan tema yang diusung tahun ini," katanya.
Ahmadi juga menambahkan, Psiko-sosial yang ada dalam tema dies natalis tahun ini merupakan untuk menanamkan kepekaan sosial mahasiswa terhadap permasalahan di lingkungan sekitar.
"Jadi maksud dari psiko-sosial yaitu untuk menanamkan kepekaan sosial mahasiswa terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat secara umum dan peka terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya," tambahnya.
Ketua Pelaksana Irene Stefi juga menjelaskan, tema yang diusung dapat meningkatkan rasa kepedulian mahasiswa keperawatan terhadap psiko-sosial dilingkungan sekitar.
"Tema itu bermaksud mengajak mahasiswa keperawatan untuk bersatu dan berkreasi untuk meningkatkan rasa kepedulian kita terhadap psiko-sosial dan juga peduli terhadap mahasiswa dari prodi lain," jelasnya.
Irene Stefi mengungkapkan, selain dari meningkatkan rasa kepedulian, mahasiswa diperkenankan memakai pakaian adat dari daerah masing-masing untuk meningkatkan rasa saling menghargai.
"Unitri itu mahasiswanya berasal dari berbagai budaya, supaya kita bisa saling menghargai kebudayaan, mahasiswa yang hadir harus berpakaian adat dari berbagai daerah masing-masing. Ada yang dari Dayak, Madura, Jawa, Sumba, Bima dan daerah lainnya," ungkapnya.
Irene Stefi berharap, mahasiswa keperawatan dapat mengetahui pentingnya Psiko-sosial didalam kehidupan kampus maupun di masyarakat.
"Harapan saya untuk teman-teman keperawatan agar setelah ini bisa mengerti bahwa psiko-sosial itu sangat penting dalam kehidupan masyarakat dan juga dalam kehidupan kampus," tutupnya.(Karlin Bupu)
Tidak ada komentar