Ketika Suara Surga Terdiam
Papyrus -Di tanah suci Vatikan yang bisu.
Lonceng berdentang, tapi tak lagi merdu.
Bapa Paus—sang cahaya di antara kabut.
Telah pulang,membawa damai ke langit yang hening.
Langkahnya tak lagi menggema di lorong doa.
Senyumnya tak lagi hangat di beranda dunia.
Air mata jatuh seperti hujan di Basilika.
Mengiringi kepergian jiwa yang begitu mulia.
Ia yang pernah memeluk umat dengan kata.
Menyeka luka dunia dengan cinta,
kini tubuhnya diam dalam pelukan salib.
Namun rohnya hidup dalam tiap bisikan kitab.
Oh Bapa kami, Fransiskus yang rendah hati.
Kau ajarkan kami arti kasih sejati.
Kini kau pergi, namun tak pernah hilang.
Kau abadi di altar kenangan yang tak terbilang.
Langit Roma pun muram menyambut fajar.
Meratapi cahaya yang tak lagi bersinar.
Dan kami di bumi, hanya bisa berdoa lirih:
"Selamat jalan, gembala suci- Istirahatlah dalam kasih Ilahi"
Aminn........
Penulis : Rio Sandrio
Malang, 22 April 2025
Tidak ada komentar